Hujan Deras Akibatkan Jalan Putus dan Bangsal Nelayan Roboh di Tabanan

10 Oktober 2020, 22:16 WIB

Tabanan – Akibat hujan deras yang turun semalaman, jalan penghubung Br.
Sanggulan dan Terminal Kediri di di kompleks perumahan Lembah Sanggulan di
Desa Banjar Anyar, Kecamatan Keidiri, Tabanan, jebol, Sabtu (10/10/2020).

Akibatnya jebolnya jalan tersebut, transportasi dari Br. Sanggulan ke Terminal
Kediri dan sebaliknya terputus. Warga Br. Sanggulan yang akan ke Terminal
terpaksa harus melalui jalan memutar ke utara lewat Jln. Gatot Subroto atau ke
selatan lewat jln.By Pass Dr. Soekarno.

Informasi yang berhasil dihimpun, jebolnya jalan tersebut terjadi sekitar
pukul 09.00 saat hujan gerimis. Namun bila ditelusuri jebolnya jalan tersebut
dikarenakan terjangan air banjir akibat hujan deras yang berlangsung sejak
tengah malam.

“Semalam hujan deras sehingga terjadi banjir di sungai yang airnya meluber
menerjang dan menjebolkan jalan yang di atas sungai tersebut. Sekarang jalan
terputus tidak bisa dilalui kendaraan dan warga,” ujar Made Jaya (37) warga
setempat yang tinggal di perumahan kompleks Lembah Sanggulan.

Selain menjebolkan jalan dan memutuskan transportasi di Lembah Sanggulan,
hujan deras semalam yang turun di Kabupaten Tabanan juga mengakibatkan bencana
alam di sejumlah wilayah di Kabupaten Tabanan.

Di kompleks perumahan di Desa Banjar Anyar, Kediri, terjadi tanah longsor dan
banjir di beberapa kompleks perumahan.

Di Perumnas Bukit Sanggulan Indah misalnya terjadi banjir yang menghancurkan
aspal di Jalan Tukad Sangsang. Selain itu juga terjadi tanah longsor di
sebelah barat Jln. Tukad Yeh Nu.

Demikian juga di kompleks Perumhan Griya Multi Jadi (GMJ) terjadi banjir yang
menerjang beberapa rumah yang ada di kompleks tersebut serta merusak jalan di
wilayah tersebut. Sementara di kompleks Perumahan Sandan Sari, juga terjadi
tanah longsor.

Informasi di lapangan, hujan deras juga mengakibatkan perkolaman milik
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Bantas Dadi di Desa Bantas,
Kecamatan Selemadeg Timur juga terendam banjir. Akibatnya, ikan lele yang
ditebar sejumlah 15.000 yang akan dipanen hanyut terbawa banjir.

“Dari benih lele 15 ribu ekor tersebut diperkirakan bisa dipanen ikan sekitar
satu ton. Bila dirupiahkan nilainya sekitar Rp 17 juta,” ujar I Made Budiasa,
Penyuluh Perikanan setempat.

Banjir bandang akibat hujan deras semalaman juga menghancurkan bangunan
Bangsal Nelayan yang ada di Pantai Kelecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg
Timur.

“Bangsal nelayan milik KUB Medori Putih dan Segara Taman roboh dihantam air
sungai yang banjir dan meluap. Bangsal nelayan yang roboh terjadi pada pagi
hari,” ujar I Wayan Arif Penyuluh Perikanan wilayah setempat. (gus)

Berita Lainnya

Terkini