Humas Angkasa Pura Diminta Tak Alergi Terhadap Wartawan

12 September 2014, 10:22 WIB

KabarNusa.com – Kalangan jurnalis menyayangkan sikap berlebihan yang ditunjukkan Kepala Seksi Hukum dan Humas Angkasa Pura Ngurah Rai, Badung Shively Sanssouci saat penggeledahan yang dilakukan tim Pidana Khusus Kejati Bali pada Kamis 11 September 2014.

Saat itu, wartawan yang hendak meliput dan mengambil gambar penggeledahan petugas terkait dugaan korupsi papan reklame di ruangan Angkasa Pura, diminta meninggalkan ruangan oleh Shively.

Sempat terjadi adu mulut antara media dah Shively terkait pelarangan pengambilan gambar di ruangan.

Atas sikapnya itu, baik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bali melontarkan penyesalannya terhadap pejabat bandara yang dinilai kasar dan alergi terhadap keberadaan wartawan.

Ketua AJI Denpasar, Rofiqi Hasan, menyayangkan, tidak semestinya pejabat humas seperti Shively bersikap kasar terhadap wartawan yang sedang bertugas.

Kata dia, pejabat humas, tidak perlu alergi terhadap wartawan. Kehadiran wartawan di kejadian yang menyangkut kepentingan publik adalah mewakili publik.

“Kalaupun ada keberatan, mestinya bisa dibicarakan baik-baik. Ketertutupan yang berlebihan justru menimbulkan tanda tanya akan adanya hal yang berusaha ditutupi,” kata dia dalam keterangan resminya Jumat (12/9/2014).

Hal senada disampaikan Ketua IJTI Bali, Putra Setiawan yang meminta agar sebagai Kepala Seksi Hukum Dan Humas, bisa lebih bersikap profesional

“Kalau bicara baik-baik, wartawan pasti akan patuh,” sambungnya.

Sebelumnya, saat Satuan Pidana khusus Kejaksaan Tinggi Bali, menggeledah beberapa ruangan di Kantor Angkasa Pura Ngurah Rai, Badung, Bali, Shively meminta media keluar ruangan.

“Ada surat tugas tidak liputan ini, kalau tidak ada tolong keluar dan tunggu di ruang tunggu. Jangan mengganggu orang kerja kalau di sini,” tukasnya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini