Badung – Industri perkayuan dan manufaktur furnitur Indonesia akan menjadi saksi perubahan besar pada September 2025. IFMAC WOODMAC 2025, pameran terkemuka di sektor ini, kembali hadir bukan hanya sebagai ajang unjuk teknologi, melainkan sebagai episentrum kolaborasi strategis yang siap mendefinisikan ulang masa depan produksi kayu di Tanah Air.
Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional (IFMAC) dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu (WOODMAC) edisi 2025 akan menyajikan teknologi paling mutakhir yang akan menjadi landasan inovasi di industri furnitur dan perkayuan.
Dengan dukungan penuh dari para pemimpin industri dan pemerintah, IFMAC WOODMAC terus menjadi magnet bagi perusahaan domestik maupun internasional yang ingin mengembangkan bisnis di pasar Indonesia yang dinamis.
Sinergi Tiga Kekuatan: Ekosistem Produksi Terintegrasi
Wakeni, penyelenggara yang telah sukses memelihara dan mengembangkan IFMAC WOODMAC selama bertahun-tahun, kini mengambil langkah berani. Edisi 2025 akan menampilkan kolaborasi 3-in-1 yang belum pernah ada sebelumnya.
Bersama Koelnmesse dan Amara Group, IFMAC WOODMAC akan diselenggarakan berbarengan dengan interzum jakarta (Trade Fair for Furniture Production and Interior Design) dan IHFI (International Hardware Fair Indonesia).
Sinergi strategis ini bertujuan menciptakan ekosistem industri yang benar-benar terintegrasi. Seluruh rantai nilai produksi furnitur dan perkayuan, mulai dari bahan baku, komponen, fitting, mesin produksi canggih, hingga teknologi interior dan solusi desain terkini, akan berkumpul di satu atap.
Dengan area pameran seluas lebih dari 17.000 meter persegi yang tersebar di enam hall Jakarta International Expo (JIExpo), IFMAC WOODMAC (berlokasi di Hall B3 dan C3) pada 24-27 September 2025 akan menjadi titik temu para profesional.
Menjawab Tantangan dan Kebutuhan Industri
Kolaborasi ini lahir dari kebutuhan industri perkayuan yang terus berevolusi, menuntut solusi produksi yang semakin canggih dan terintegrasi.
Jika IFMAC WOODMAC fokus pada permesinan dan solusi berteknologi tinggi untuk perakitan furnitur dan proses pengerjaan kayu, maka interzum jakarta akan menyoroti inovasi dalam material, produksi, dan desain furnitur akhir. Sementara itu, International Hardware Fair Indonesia akan menjadi jendela bagi solusi perangkat keras tercanggih.
“Industri perkayuan terus berkembang dan menuntut solusi produksi yang semakin canggih. IFMAC WOODMAC menjadi akses penting bagi produsen nasional untuk menjangkau teknologi global dan meningkatkan daya saing sektor ini,” ujar Ir. H.M. Wiradadi Soeprayogo, Ketua Umum ISWA (Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia).
Wiradadi Soeprayogo menambahkan para anggota ISWA sangat menyambut baik kesempatan untuk berinteraksi dengan peserta pameran dan pengunjung.
Daya Tarik Global dan Partisipasi Solid
Daya tarik IFMAC WOODMAC terbukti dari daftar peserta pameran yang kembali berpartisipasi secara konsisten. Nama-nama besar seperti PT Felder Group Indonesia, Eu Nian Precision Technolgy, China National Forestry Machinery Association (CNFMA), Lunjiao Woodworking Machinery Association, PT Qualitech Indopiranti, PT Ekamant Indonesia, dan banyak lainnya, melihat pameran ini sebagai platform esensial.
Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk memamerkan inovasi mutakhir, memperkuat jaringan, dan menggali peluang bisnis baru di tengah dinamika industri.
Edisi 2025 dirancang untuk melayani peserta pameran dan pengunjung dari seluruh Asia Tenggara dan sekitarnya, menegaskan posisinya sebagai acara must-attend bagi para pemangku kepentingan industri. Dengan estimasi lebih dari 350 perusahaan dari 20 negara dan menarik lebih dari 15.000 profesional, pembeli, dan pengambil keputusan, pameran ini akan menjadi pusat bisnis, networking, dan berbagi pengetahuan yang komprehensif.
Sebagai pemanasan, IFMAC & WOODMAC bersama ISWA mengadakan Seminar di Bali. Acara ini akan menghadirkan tokoh-tokoh kunci seperti Jimmy Chandra (Wakil Ketua Umum Bidang R&D dan Regulasi ISWA), Prof.Dr.Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc (Guru Besar Divisi Teknologi Peningkatan Mutu Kayu IPB University), Ligorius Wijaya (Branch Manager East Indonesia Felder Group Indonesia), dan Arie Maradona (Business Development Manager – PT. Qualitech Indopiranti). Seminar ini akan menjadi ajang penting untuk mendapatkan wawasan tentang perkembangan industri furnitur dan teknologi permesinan terkini, mendorong para pelaku industri untuk memanfaatkan peluang di IFMAC WOODMAC 2025. ***