Industri Kreatif di Bali Masih Tertinggal

3 Juni 2014, 06:29 WIB

KabarNusa.com, Denpasar – Dibanding
dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Badung dan
Yogyakarta, industri kreatif di Bali khususnya dunia film masih
tertinggal.

 

“Untuk
perfilman kami masih kesulitan selain perizina terutama dalam hal
permodalan,” jelas Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali,
I G.A.A Tri Inda Trimafo Yudha di Denpasar Senin (2/6/2014).
 
“Kami akui industri kreatif khusunya film belum booming seperti daerah lainnya. Modal untuk membuat film pun tidak sedikit, dan itu menjadi kendala bagi kami” terangnya.

Industri 
kreatif  di Bali yang naik saat ini adalah fashion, khusunya kain
endek. sudah banyak dari Bali dipakai para desainer-desainer  nasional.

“Tapi
untuk industri kreatif seperti kerajinan dan fashion sudah mengalami
peningkatan,” terangnya saat ditemui di Denpasar, Senin (2/6/2014).

Industri
kerajinan sempat turun akibat krisis global yang melanda Eropa dan
Amerika, sehingga nilai ekspor kerajinan pun menurun.

Anggota
Hipmi Bali bergerak di bidang industri kreatif sekitar 40 persen, dan
sisanya rata-rata bergerak di bidang pariwisata dan properti.

Untuk
memajukan industri kreatif harus bekerjasama dengan pemerintah mulai
dari, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi Bali.

“Kalau mau memajukan industri kreatif kami membutuhkan dorongan dan bantuan dari pemerintah,”ucapnya.

Pihaknya
akan segera berkoordinasi dengan tiga dinas untuk meningkatkan
pertumbuhan industri kreatif secara global, baik dari fashion,
periklanan, kerajinan dan industry lainnya yang masuk kedalam industri
kreatif. (gek)

Berita Lainnya

Terkini