Infiltrasi Kelompok Radikal Kian Gencar di Internet Ini Penyebabnya

17 Juni 2017, 00:30 WIB

DEPOK – Direktur Ekesekutif Komunikonten (Institut Media Sosial & Diplomasi) Hariqo Wibawa Satria menegaskan perlunya tiga hal bagi setiap organisasi dalam menyikapi konten negatif yang tersebar di internet seperti pornografi, kekerasan, termasuk propaganda radikalisme, separatisme, komunisme dan lain-lain.

Pertama pelatihan pembuatan konten, kedua membentuk tim media sosial, dan ketiga mengadakan pembuatan konten. Hal itu disampaikan didepan ratusan peserta diskusi publik yang digelar oleh Komunikonten.

Tema diusung “Kontribusi Kaum Muda dalam Mempromosikan Indonesia dan Menangkal Radikalisme” di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok, Jawa Barat belum lama ini. “Saya sarankan, jika perlu bentuk bidang baru yang menangani ini, atau lembaga khusus. Ketiga, adakan lomba pembuatan konten,” kata Hariqo.

Mayoritas generasi muda Indonesia masih sebagai penyebar dan komentator konten. Meskipun, sudah banyak yang menjadi pembuat konten. Ini yang harus terus di dorong. “Kanal distribusi bukan hanya facebook dan lain-lain, tapi media-media online sekarang sudah sangat terbuka bagi masyarakat pembuat konten,” tuturnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Dr. Ir. Sidik Mulyono, menambahkan akan pola dan bentuk radikalisme melalui media online menyasar sejumlah remaja dari berbagai kalangan, dari pengangguran sampai para pelajar, dari kalangan kurang mampu sampai kelas menengah.

“Ada sejumlah faktor diterimanya doktrin berbahaya tersebut yang tersebar melalui internet oleh kalangan remaja. Faktor ekonomi, dangkalnya pemahaman agama, lemahnya semangat kebangsaan, kurangnya keteladanan, dan yang sangat krusial terkait dengan gencarnya infiltrasi kelompok radikal,” paparnya.

Diskusi Komunikonten, Institut Media Sosial dan Diplomasi, hadir narasumber Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Dr. Ir. Sidik Mulyono, Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria, redaktur senior Koran Republika Irwan Kelana, dan wakil pemimpin redaksi Detik.com Elvan Dani Sutrisno.

Diskusi tersebut dimoderatori oleh pemimpin redaksi SiaranIndonesia.com Moderator Hafyz Marshal. (des)

Berita Lainnya

Terkini