Inflasi Bulan Maret Relatif Tinggi, BI Bali Tegaskan Masih Terkendali

Meski bulan Maret 2023 inflasi relatif tinggi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari realisasinya masih terkendali

14 April 2023, 15:30 WIB

Badung – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari menyatakan meski bulan Maret 2023 inflasi relatif tinggi namun realisasinya masih terkendali.

Soal terkendalinya inflasi disampaikan G. A. Diah Utari saat TPID Kabupaten Badung melaksanakan High Level Meeting (HLM). HLM dipimpin Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa dan dihadiri Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Bali, serta OPD terkait, Selasa, 11 April 2023,

HLM dilaksanakan dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga barang pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri 1444H.

G. A. Diah Utari menyampaikan perkembangan ekonomi domestik tidak lepas dari perkembangan perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 6,61% ( yoy).

Lebih lanjut, Diah menyampaikan perkembangan harga dan inflasi gabungan kota Denpasar dan Singaraja pada Maret 2023.

Berdasarkan historis, rata-rata inflasi mtm di Maret relatif tinggi, namun realisasi Maret 2023 relatif terkendali (0,07%).

Terkait perkembangan harga, terdapat beberapa komoditas yang menunjukkan peningkatan harga, yaitu beras medium, beras super, daging ayam ras, telur ayam ras, jeruk lokal, serta ikan tongkol/pindang.

Faktor-faktor risiko yang perlu diwaspadai ke depan adalah terkait dengan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani, dampak lanjutan kenaikan harga BBM non subsidi, masih berlanjutnya krisis geopolitik dan El Nino yang diprakirakan terjadi pada semester 2-2023.

El Nino berpotensi menimbulkan gangguan produksi hortikultura (bawang merah, cabai merah, cabai rawit) Diah menyampaikan beberapa rekomendasi, seperti pelaksanaan operasi pasar di tempat-tempat strategis.

Khususnya selama Ramadan dapat dilakukan di rumah ibadah; memastikan kelancaran distribusi bahan pangan; optimalisasi dukungan APBD dalam program pengendalian inflasi daerah; mengoptimalkan sarana dan prasarana penyimpanan hasil pertanian yang telah dimiliki Badung; mengoptimalkan peran Perumda sebagai unit usaha pangan; meningkatkan kualitas data neraca pangan; serta meningkatkan efektivitas komunikasi pengendalian inflasi.

Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Bali, M. Sony Supriyadi menyampaikan BULOG Bali memiliki gudang yang tersebar di Provinsi Bali.

Dalam kaitannya pengendalian harga beras, Bulog memiliki 3 kegiatan penyaluran beras, yaitu: penyaluran beras CBP, SPHP, dan bantuan pangan CPP. Hingga 10 April 2023, penyaluran beras SPHP telah mencapai 23,07% dari target 2023.

Pnyaluran beras bantuan pangan CPP telah direalisasi di Badung. Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa menyampaikan beberapa arahan guna pengendalian inflasi di Kab. Badung, diantaranya adalah peningkatan pengendalian pada komunikasi efektif, khususnya agar masyarakat tidak berbelanja berlebihan menjelang Hari Raya.

“Jadi, tagline ke masyarakat adalah Hari Raya bukan Hari Konsumtif, melainkan Hari
Berbakti”, ujar Suiasa.

Suiasa menyebut adanya paradoks di mana harga barang di daerah produsen terkadang lebih mahal dibandingkan dengan harga di daerah konsumen, perlu dievaluasi mengenai pola distribusi bahan pangan yang lebih baik agar tidak tidak terjadi paradoks. ***

Berita Lainnya

Terkini