Denpasar – Inflasi bulanan pada Januari 2022 di Provinsi Bali tercatat lebih dari 1 persen sehingga perlu diwaspadai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan memastikan stok ketersediaan bahan makanan mulai telor hingga minyak goreng.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyebutkan, inflasi tercatat masih berada dalam rentang target inflasi nasional yang sebesar 3±1% (yoy).
“Namun demikian inflasi Januari 2022 patut diwaspadai karena secara bulanan sangat tinggi, yaitu lebih dari 1%, terutama VF yang lebih dari 2,5%,” ungkap Trisno Nugroho dikutip dari keterangan tertulis Kamis 3 Januari 2022.
Bank Indonesia Bina UMKM Bali Berorientasi Ekspor
Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah perlu memastikan ketersediaan pasokan bahan makanan terutama daging dan telur ayam ras, minyak goreng, dan tomat.
“Hal yang perlu dilakukan terutama adalah meningkatkan Kerjasama Antar Daerah (KAD), digital farming dan e-commerce,” tegas Trisno Nugroho.
Memasuki awal tahun baru 2022 seiring membaiknya daya beli masyarakat membuat angka inflasi pada bulan Januari tercatat 1,03% (mtm) atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 0,88% (mtm).
Fasilitasi IoT, Bank Indonesia Dukung Digitalisasi Pertanian