KUTA – Provinsi Papua masiih jauh tertinggal dibanding daerah lain di Indonésia karenanya presiden terpilih Joko widodo diminta meningkatkan akses infrastruktur di beberapa daerah yang masih terisolir di Papua. Kendala dihadapi dalam pembangunan di Papua karena terbatasnya infrastruktur jalan, bandara hingga pelabuhan di beberapa kabupaten di Papua.
Bupati Puncak, Provinsi Papua Willem Wandik mengakui, banyak wilayahnya yang masih terisolir lantaran tidak ada akses jalan yang menghubungkan dengan beberapa ibukota kabupaten lainnya. “Kami berharap Presiden jokowi memberi perhatian unruk pembenahan infrastruktur di Papua sehingga bisa cepat mengejar ketertinggalan dengan daerah lain di Indonesia” ujar Willem ditemui KabarNusa.com di Kuta, Bali, Sabtu (17/10/14).
Infrastruktur yang mendesak dibangun seperti jalan penghubung Timika dan Puncak maupun bandara. Jika infrastruktur jalan dan bandara dibangun maka akan mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Dengan begitu Papua akan semakin lebih baik lagi bagi bangsa Indonesia.
Selama ini terkesan Indonesia telah memilili Papua namun bagaimana hal sama juga terjadi dengan masyarakat Papua agar merasa memiliki Indonesia. Willem berharap Jokowi JK bisa merealisasikan janjinya untuk mengembangkan kawasan Infonesia Timur dengan membuka jalan jalan baru di daerah yang terisolir sehingga akses Papua makin terbuka.
Masyarakat Papua seperti di Lanai Jaya, Puncak dan Timika akan semakin merasa tidak tetinggal dengan daerah lain. Dia mencontohkan bagaimana kendala infrasttuktur membuat biaya hidup menjadi mahal. “Air mineral 600 mili harganya Rp25 ribu bahkan satu sak semen harganya bisa mencapai Rp 2 Juta,” sebutnya.
Dengan adanya peningkatan akses jalan dan bandara diyakini akan.semakin mempercepat pembangunan dan mengejar ketertinggalan Papua. (rma)