Ingin Sulap ‘10 Kota’ Indonesia, Inilah Rencana Besar Prabowo Gibran

Pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo - Gibran tengah merancang 10 kota berteknologi tinggi yang bertujuan membangun ekosistem digital Indonesia agar tidak tertinggal dari negara-negara lain

1 Januari 2024, 17:06 WIB

IKN Kalimantan sebagai pusat ekosistem digital Indonesia Sumatera 1 menjadi kota industry chips dan nanotechnology Sumatera 2 menjadi industri IOT dan sensors Bali menjadi industry human computer interface dan media sosial.

Selanjutnya, Jawa 1 menjadi industry Artificial Intelligence (AI) dan teknologi komputasi Jawa 2 menjadi industry mobile devices dan VR/AR Jawa 3 menjadi industry robotics dan autonomous vehicles
Sulawesi menjadi industry biotechnology dan agricultures Maluku menjadi energy storage industries Papua menjadi industry satellite dan connectivity.

Meski merupakan proyek besar, pemerintah tak perlu bingung dengan sumber pendanaannya.

Ini Daftar Wilayah yang Diprediksi Alami Cuaca Esktrem pada Malam Pergantian Tahun

Kata Budiman Sujatmiko system pendanaan tidak hanya bersumber dari APBN atau APBD saja, tetapi bisa dari Foreign Direct Investment (FDI) dan potensi sumber daya manusia masing-masing daerah.

“Kalau berbicara bisnis, setiap orang dan investor sudah membayangkan proyeksi mana yang non-profit dan yang profit sebagai super hub ekosistem digital. Hitung-hitungan itu yang akan didetailkan pada pemerintahan Prabowo-Gibran nanti,” imbuh Budiman Sudjatmiko.

Namun jangan lupa, semua investasi tidak harus berbentuk raw materials, tetapi penciptaan mata rantai awal sudah menjadi investasi, yakni brain (otak).

‘Agen bjb BiSA! HEBAT’, Program Heboh Awal Tahun Bagi Agen Laku Pandai

Talenta-talenta itulah yang akan dididik lewat sekolah unggulan di setiap kabupaten/kota.

Prabowo-Gibran menawarkan pendekatan kesiapan teknologi dan kesiapan pasarnya sekaligus bersama para stakeholder. Ada kekuatan otak komunitas, uang, dan pemerintah.

“Masing-masing ada hubunganya, kita bangun ekosistem,“ ujar Budiman.

Dukung Prabowo Gibran Menang Satu Putaran, Relawan Bergerak 1912 Bali Dideklarasikan

Pakar Big Data dari Laboratorium M-Data Analytix, Andre Ardi dari Ilmu Hubungan Internasional Universitas Prof. Dr. Moestopo menyampaikan bahwa kebutuhan pembangunan satu ekosistem digital di satu kota mencapai Rp125 triliun.

Hal itu bisa dipenuhi jika Hilirisasi Industri Digital direalisasikan. Sebab konsep ini mampu mendatangkan pendapatan negara melalui FDI yang menjadikan Indonesia tempat investasi serta pemasukan pajak, yang selama ini lari ke negara lain.

Hal senada disampaikan Analis Laboratorium M-Data Analytix, Danny Wibisono yang berharap terwujudnya Ketahanan Ekonomi Digital Indonesia.

Awal Tahun Baru, Tiket Masuk DTW Tanah Lot Resmi Naik

“Secara geopolitik dan geostrategis, negara kita memiliki kapasitas dan kapabilitasnya, tinggal good will dan tata kelolanya yang baik. Tentunya dimulai dengan hilirisasi industri digital yang harus dilakukan,” katanya.

Namun Danny Wibisono, tetap mewanti-wanti potensi adanya perlawanan asing atas kebangkitan Indonesia, seperti saat melawan World Trade Organization (WTO) yang menjadi satu-satunya organisasi internasional yang mengatur perdagangan internasional.

“Karena ini menyangkut kepentingan nasional negara kita”, Danny Wibisono menegaskan.(*)

Artikel Lainnya

Terkini