Badung – Lantaran dinilai sebagai bagian dari budaya masyarakat pihak Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih mentolerir pegawai tenaga penunjang yang bertato sepanjang masih wajar karena
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A. Y. Sikado mengklarifikasi pemberitaan mengenai tidak diperpanjangnya kontrak sejumlah tenaga operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dikelola PT Angkasa Pura Suport, lantaran bertato.
Ramai beredar di media sosial, soal pemutusan kontrak dan terancam dipecatnya tenaga security Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang masih bertato.
Pembukaan Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Bantu Pemulihan Perekonomian Bali
Herry memberikan alasan seleksi kembali dilakukan terhadap tenaga penunjang yang sudah habis masa kontrak kerjanya pada Desember 2021 mendatang berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan.
Soal persyaratan seleksi kembali yang dipersepsikan sebagai hal yang membuat terjadi pemutusan kontrak atau dipecat, Herry menegaskan, syarat seleksi dimaksud bukan merupakan persyaratan baru yang ditujukan untuk mengurangi tenaga penunjang, namun persyaratan yang sudah berlaku sejak lama di lingkungan Angkasa Pura I.
Lanjut Herry, dengan mempertimbangkan adat istiadat daerah setempat, terhadap tenaga penunjang yang akan diperpanjang yang saat ini memiliki tato atau tindik yang merupakan bagian dari budaya masyarakat sepanjang masih dalam batas kewajaran, tetap dapat mengikuti proses seleksi sesuai ketentuan.
Rute Jakarta dan Surabaya Dominasi Penumpang di Bandara Ngurah Rai saat Pandemi