Ini Cara Rudy Hartono Cetak Juara Dunia

1 Desember 2013, 21:33 WIB

Kabarnusa.com, Denpasar – Legenda bulu tangkis dunia Rudy Hartono mengatakan untuk mengatasi menurunya prestasi perbulutangkis Indonesia di tingkat dunia tidak ada jalan lain kecuali menyiapkan atlet sejak usia Sekolah Dasar.
 

Rudy mengatakan, turunnya prestasi Indonesia harus menjadi perhatian Pengurus Besar BUlu Tangkis Indonesia (PBSO) dan masyarakat dan semua harus bekerja keras memperbaiki kekurangan yang ada.

Diakuinya, persaingan bulu tangkis begitu ketat dan ini menjadi situasi yang tidak mungkin membuat prestasi Indonesia selalu di atas. Negara lain juga berlomba melakukan hal sama untuk meningkatkan prestasi.

“Dahulu kan China, Malaysia dan Indonesia, Denmark dan Koreaa, saat ini Rusia sudah bagus, juga  India, Thailand semua sudah meningkat, ini menjadi PR buat kita,” kata Rudy ditemui Kabarnusa.com, akhir pekan ini di Denpasar.

Untuk itu, perlu kerja keras seluruh pihak, tidak boleh lengah atau berdiam diri dan melakukan sesuatu tidak hanya puas pada latihan.

Menurutnya, harus ada program untuk jangka pendek dan jangka panjang. Medali dan prestasi yang diraih harus ditingkatkan dan upaya itu harus dilakukan terus menerus.

Meski jajaran PBSU sudah maksimal bekerja dalam melakukan pembinaan dan mencetak pemain tangguh namun hasilnya seperti dicapai pretasi terakhir di beberapa kejuaraan dunia, tidak memuasakan.

“Kita kurang pemain yang memiliki prospek dunia, kita tidak menciptakan di daerah di sekolah,” kata juara 8 kali kejuaraan dunia All England itu.

Siklus pemain, idealnya lima tahunan harus sudah ada pergantian pemain. Faktanya, Indonesia yang berhasil menjuarai kejuaraan dunia tahun 2005 di ganda sampai sekarang belum ada penggantinya.

“Sudah berapa tahun, mau berapa tahun lagi, kalau itu sudah 10 tahun waduh kita akan kehilangan momentum di dunia,” tuturnya.

Yang menyedihkan, di tunggal putri sejak Susi Susanti tahun 1994, praktis Indonesia tidak pernah lagi memiliki srikandi yang berjaya di panggung dunia.

Rudy kembali menekankan pentingnya, pPembinana jangka panjang yang sangat diperlukan pembianaan tingkat dasar. Sebab itu. ladangnya mencari pemain ladang ya ada di Sekolah Dasar.

“Di SD, pembinaan usia dini, sangat menentukan apakah nantinya kita punya potensi pemain dunia atau tidak,” tukasnya.

Dia meminta PBSI segera merancang program untuk menyasar terutama rekan di daerah.

Sekolah harus berlomba untuk memasarkan bulu tangkis di sekolah masing-masimng supaya perbulutangkisan dapat menyiapkan bibit-bibit potensi dunia.

Untuk itu, penting artinya, bagaimana memasarkan bulutangkis sampai ke sekolah. Kalau tidak dilakukan, Indonesia akan ketinggalan karena tidak akan mendapat suplai pemain sehingga akan selalu kekurangan atlet.

“Ini saya yakin 100 persen,” katanya mengingatkan. (rma)

Berita Lainnya

Terkini