JAKARTA – Para pengguna media sosial menggelar aksi deklarasi melawan hoax dan fitnah diinisiasi Institut Media Sosial dan Diplomasi Komunikonten di samping Bunderan Hotel Indonesia, Minggu (29/01/2016) pagi dari pukul 06.30 sampai 09.30.
Hal itu seperti yang disuarakan Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Wibawa Satria dalam aksi yang diikuti dengan penandatanganan para pengguna media sosial di poster besar ukuran 7×6 meter yang difasilitasi oleh Komunikonten.
Ditegaskan Hariqo, kunci melawan hoax adalah partisipasi aktif dan kolaborasi, jika saling mengandalkan menurutnya akan kalah melawan hoax. Oleh karena itu partisipasi adalah kuncinya, baik partisipasi dari pengusaha medsos, media massa dan partisipasi dari masyarakat.
“Kota cerdas (smart city) itu tidak dinilai dari apa merek telepon genggam warganya, tapi kota cerdas itu dilihat dari partisipasi apa yang bisa dilakukan warganya lewat teknologi”, pungkas alumnus Paramadia ini, Minggu (29/1/2017).
Berikut isi suara pengguna media sosial melawan hoax dan fitnah :
- Mendesak pemerintah serius mengatasi hoax dan fitnah
- Menuntut komitmen pengusaha media sosial untuk menfilter dan menghapus setiap informasi hoax dan fitnah.
- Mengajak semua pengguna media sosial untuk berjiwa detektif dan kreatif atas setiap informasi.
- Mengajak semua komponen untuk meningkatkan gotong royong dalam mengatasi hoax dan fitnah.
- Mengajak masyarakat media sosial lebih aktif mejadi uploader bukan downloader. (gek)