Badung – Sebagai wakil rakyat yang telah tiga periode mengabdikan diri untuk masyarakat di Kabupaten Badung, Wayan Suyasa tidak pernah lelah terus memperjuangkan terwujudnya masyarakat yang bahagia sejahtera.
Kini, berbekal pengalaman politik yang matang dan menjadi bagian penting pemerintahan sebagai legislatif hingga mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, Wayan Suyasa semakin memantapkan langkahnya maju menjadi calon kepala daerah di Badung.
Kabupaten Badung yang memiliki potensi sektor pariwisata dan pertanian yang cukup besar di Provinsi Bali tentunya, harus dikelola secara baik dan benar.
Dikunjungi KSP, Pemprov Bali Jelaskan Soal Isu Keamanan dan Ketertiban WNA
“Saya selama tiga periode mengabdi di wakil rakyat, banyak hal yang ingin saya perbuat untuk memberikan kemampuan saya, sejauh mana saya bisa perbuat, terlepas dari kekurangan,” ucapnya dalam perbincangan belum lama ini.
Wayan Suyasa yang populer juga dengan sapaan WS itu melanjutkan, jika berbicara tanggungjawab, meskipun berada di pemerintahan namun dalam secara Ex officio, dalam mengeksekusi program secara UU di wilayah daerah adalah kepala daerah.
Banyak ide-ide, gagasan dan sumbangsih yang ingin diberikan WS, bahkan membuat Badung lebih sejahtera, bahagia dan merata.
QRIS Jelajah Indonesia, BI Bali Terus Perluas Digitalisasi Sistem Pembayaran
Hal itulah yang mendorong, membuatnya terpanggil memimpin Badung, jika mendapat kepercayaan rakyat. Baginya, Kepala daerah harus bisa menelorkan, mengeksplore program-program pembangunan yang diharapkan masyarakat.
Seperti sekarang, dalam menghadapi agenda politik lima tahunan, pemilu yang digariskan UU mulai Pilpres, Pileg dan sekarang momentumnya tahun 2024, Pilkada serentak.
Lebih lanjut, jika bicara tentang Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, setalah 10 tahun menjabat, mainset yang ada, dinilai baik, ‘bares’ slogan Cenik Gae To! (CGT) atau itu pekerjaan mudah, sudah dirasakan masyarakat Badung.
Membanggakan! Instruktur Safety Riding Astra Motor Bali Raih Sport Class di AHSRIC 2024
“Itu kita harus hargai dan hormati, tetapi karena waktu, jabatan beliau (Giri Pasta) dua periode, pasti selesai sehingga harus ada yang melanjutkan pemerintahannya,” ucap Wayan Suyasa.
Melanjutkan dalam arti, yang sudah baik dilanjutkan, yang disenangi oleh masyarkat tentu, dilanjutkan sementara yang dianggap belum, harus disempurnakan. Disempurnakan dengan gaya kepemimpinan dirinya.
Artinya, menuju masyarakat sejahtera bahagia. Sejahtera belum tentu bahagia, sedangkan bahagia itu tercermin baik lahir maupun batin.
Kendalikan Inflasi, BI Minta TPID Badung Maksimalkan Perumda Pasar
Dalam konsep yang diusungnya, sejahtera apakah semua sudah merasakan kesejahteraan, mungkin masih ada yang belum. Di sanalah, kemudian yang diinginkan ada konsep bahagianya.
“Bahagianya, beliau dipimpin oleh seorang Wayan Suyasa, apa dasarnya bahagia, mereka tidak akan terpaksa, mendapatkan sesuatu dengan ditekan,” sambung pria yang menjabat Ketua DPD Partai Golkar Badung ini.
Ataupun ketika mendapatkan sesuatu haknya, harus menuruti atau menentukan sikap, ditentukan oleh yang memberi. Itulah yang tidak diinginkan oleh Wayan Suyasa. Dengan begitu, rasa feeling atau yang dirasakan masyarakat, itu bahagia.
Akademisi dan Bawaslu Badung Ingatkan PTPS Kerawanan Politik Uang Jelang Coblosan Pemilu 2024
Sedangkan merata, yang selama ini, dalam pandangan dirinya, belum terwujud di Badung. Masih banyak hal-hal program yang belum diberikan kepada masyarakat secara menyeluruh.
Jadi, pemerataan pembangunan menjadi hal penting sehingga program-program diusung Wayan Suyasa yang bisa dirasakan langsung semua lapisan masyarakat.
“Kembalikan uang rakyat, yang didapat dari pajak hotel restoran dan pendapatan pajak untuk mensejahterakan, membahagiakan dan memeratakan masyarakat Badung secara menyeluruh dulu,” tukas pria murah senyum ini.
Kru Kapal Cargo Berbendera Panama Dievakuasi di Perairan Selat Badung Bali
Dia mencontohkan, program-program yang sudah dirancangnya seperti program Rp1 Miliar ke desa adat, memberdayakan UMKM dengan produk-produk unggulan agar bisa meningkatkan taraf hidup mereka dengan pemberian subsidi.
Kemudian, program penting dan mendasar bidang pendidikan gratis baik swasta maupun negeri sepanjang diakreditasi atau disamakan. Semua itu, demi menyiapkan sumber daya manusia SDM anak didik di Badung yang lebih berkualitas.
Kalau kesehatan, dimanapun kebutuhan dasar masyarakat, yang sangat dibutuhkan apalagi kesehatan, mereka ketika melaksanakan kegiatan, beryadnya, kemudian ada yang jatuh sakit, tentu tidak bisa dipungkiri.
Diperkaya Desain dan Fitur Keamanan Baru, All New Honda BeAT Sapa Warga Bali
“Dimana kita hadir, yang bisa hadir adalah pemerintah, karena itu menggunakan uang rakyat, mereka harus diringankan, beban pemikirannya, ketika keluarga sakit, dibebaskan dari segi biaya, ” tandasnya lagi.
Terlepas dari warga sudah ditanggung BPJS Kesehatan, di luar itu, ketika tanggungan lebih banyak ketika sakit berat, maka harus ditanggung pemerintah.
Sebenarnya, yang sudah ada sekarang, layanan kesehatan masyarakat kita di great kelas 3, kecuali bagi yang berkemampuan. Ketika bicara kelas 3 layanan kesehatan, ada yang belum dibiayai seperti sakit berat. Kondisi itulah yang mesti mendapat perhatian, agar mereka betul-betul tidak terbebani.
Satgas PASTI Minta Influencer Ahmad Rafif Raya Kembalikan Seluruh Dana Investasi Masyarakat yang Dihimpunnya, Ini Alasannya
“Disitulah, kehadiran pemerintah untuk memberikan perhatian penuh kepada masyarakatnya,” kata Wayan Suyasa menegaskan.
Dalam kerangka itulah, visi misi Wayan Suyasa yang berjuang bersama politisi kawakan dari Kuta Selatan, Wayan Disel Astawa yang dikenal pasangan ‘Wasudewa’ itu, telah disiapkan secara lengkap.
Dalam konteks ke depan, kata Wayan Suyasa, calon kepala daerah membuat visi misi secara tertulis yang akan diserahkan kepada penyelenggara pemilu yakni KPU. Visi misi itu, sebagai dasar, bukti yuridis, de facto dan de jure, semua itu bisa dipertanhggungjawabkan. ***