Ini Oleh-Oleh Jokowi Usai Ketemu Relawan Bali

31 Agustus 2014, 02:00 WIB

KabarNusa.com
Tidak hanya sekedar bertemu dengan relawan dan pendukungnya yang suskse
mengantarkan ke tangga istana namun presiden terpilih Joko Widodo juga
mendapat banyak hal berharga yang akan dijadikan modal untuk memimpin
negeri ini.

Jokowi yang didampingi Ketua Umum DPP PDIP Megawati
Soekarnoputri dan elit partai lainnya, melakukan pertemuan tertutup
dengan relawan yang tergabung dalam Koalisi Bhineka Tunggal Ika yang
beranggotakan para eksponen berbagai latar belakang itu.

Presiden
Jokowi, kembali menegaskan komitmennya untuk tetap memperhatikan
aspirasi masyarakat Bali seperti dalam menjaga alam, budaya,
lingkungan,  tata ruang yang didalamnya terdapat kawasan suci,

Dia
juga sepakat mendukung pelestarian tempat suci, lingkungan hidup, dan
tataruang Bali yang bernafaskan budaya dan agama Hindu.

Komitmen
itu kembali ditegaskan JOkowi dalam dialog khusus dengan Relawan
Koalisi Bhinneka Tunggal Ika (KBTI), Sabtu (30/8/2014),

‘Terimakasih
Pak Jokowi dan Bu Mega telah hadir di Bali. KBTI sepakat tidak bubar
setelah Pilpres, dan semampu kami terus mengerjakan apa yang bisa untuk
membantu Jokowi-JK,” kata Koordinator KBTI.Wayan Sudirta.

Sudirta
menerangkan, Ketika kemenangan Jokowi-JK dimohon ke Mahkamah
Konstitusi,pembukaan kotak suara oleh KPU dipersoalkan, KBTI dibantu
narasumber yang ahli hukum, membantu memberi kajian bahwa tindakan KPU
itu benar dan sah.

“Syukur, Putusan MK soal pembukaan kotak suara, sejalan masukan kami,” kata pengacara senior itu.

Di
akhir dialog, Sudirta menyerahkan satu map berisi legal opini dan
konsep program legislasi, serta konsep  pembaharuan Kejaksaan, guna
membantu percepatan pemberantasan tipikor di Indonesa.

Dari pihak
KBTI hadir antara  lain Ida Pedanda Sebali (Dharma Adyaksa PHDI yang
juga Penasihat KBTI)  dan 10 Pendeta lain, Ketua PHDI Bali  Dr.IGN
Sudiana, dan dari total 20   Eksponen yang bergabung di KBTI hadir
beberapa ketua eksponen seperti Putu Wirata Dwikora (Ketua Eksponen Bali
Corruption Watch), Prof. Made Bakta (Ketua Eksponen Akademisi).

Juga
Made Dewantara Endrawan (Ketua Eksponen KORdEM Bali), Nyoman Budi
Adnyana,SH (Ketua Eksponen Advokat Bali), Gusti Kade Sutawa (Ketua
Eksponen Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali).

Selain itu Ketut
Nuriyasa,SE (Ketua Eksponen Asosiasi Pariwisata Bali), Anak Agung Ngurah
Agung (Ketua Eksponen Puri Gede Karangasem), AAA Tini Gorda (Ketua
Eksponen Perempuan Cerdas Bali), Alit Badrika (Ketua Eksponen Setyaki
9).

Sudirta, menamnbahkan, kemenangan pilpres bukanlah akhir. Dan konstelasi politik dalam bentuk apapun tetap harus diwaspadai.

Termasuk kemungkinan diganjalnya pengunduran diri Jokowi di DPRD DKI serta dihadangnya proses pelantikan Jokowi-JK di MPR.

‘Realitas
politik memang seperti itu. Namun, dibantu sejumlah narasumber yang
ahli, kami bersama relawan KBTI telah memiliki konsep dan kajian hukum
bagaimana mengantisipasi berbagai kemungkinan tersebut,” sambung
anggota DPD RI itu.

Jokowi juga mendapat masukan pemikiran
Menyangkut pemberantasan mafia dan  korupsi. Pasalnya, mafia dan korupsi
masih merajalela dan KPK sangat terbatas kemampuannya menangani kasus
korupsi.

KBTI menyodorkan konsep bagaimana melakukan pembaharuan
institusional di kejaksaan, guna mendukung KPK untuk percepatan
pemberantasan korupsi.

Kejaksaan perlu diperkuat agar sesuai
program Revolusi Mental melalui revitalisasi dengan memfungsikan
Kejaksaan Negeri sebagai ujung tombak penanganan kasus,

“Kejaksaan
Agung fokus melakukan pembinaan, Kejaksaan Tinggi melakukan supervisi.
Tentunya dengan anggaran yang dicukupi,” tutupnya didampingi Sekretarir
KBT Putu Wirata Dwikora. (rma)

Berita Lainnya

Terkini