Gubernur Bali Made Mangku Pastika (tengah) dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Cuasa Iman Karana (kanan) |
DENPASAR – Bank Indonesia dalam catatan akhir tahun menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk mendorong percepatan pembangunan khususnya bidang pariwisata di Bali di tahun-tahun mendatang.
Dalam pertemuan dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan pejabat SKPD lainnya, Kepala Perwakilan BI Bali Cuasa Iman Karana menyampaikan kondisi makro dan mikro perekonomian tantangan dan kebijakan yang dilakukan oleh otoritas perbankan tersebut.
Causa menyampaikan beberapa rekomendasi penting seperti dalam pembangunan sektor pariwisata. Menurutnya, parwisata menuntut Kebutuhan akan ketersediaan pramuwisata yang menguasai bahasa negara asal wisatawan mancanegara.
Dengan demikian, dibutuhkan persiapan tenaga kerja wisata dengan kompetensi berbahasa yang memadai. “Selain itu, dibutuhkan infrastruktur pendukung pariwisata yang memadai dengan fasilitasi bahasa wisman,” tuturnya, Selasa (27/12/16).
Kemudian, seiring pengembangan destinasi wisata baru di 10 destinasi wisata baru, Provinsi Bali harus mengambil peluang sebagai hub pintu masuk wisatawan ke destinasi wisata baru tersebut, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Bali.
“Diperlukan inovasi pengembangan wisata yang telah ada maupun eksisting, dengan didukung oleh penerapan konsep one island management untuk mendukung integrasi industri pariwisata dengan sektor pendukung lainnya secara merata di Provinsi Bali,” tegas dia.
Upaya tersebut, dapat didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi serta kerjasama dengan platform promosi pariwisata eksisting dengan inovasi penawaran paket pariwisata dalam rangka perluasan pasar. Selain itu, inovasi juga dapat dilakukan dengan pengembangan Bali sebagai pusat wisata religi dengan target pasar India (dengan potensi perekonomian yang membaik). (rhm)