Kabarnusa.com – Pertunjukkan tarian kolosal bakal menjadi pentas budaya dan seni terbesar saat pembukaan pertandingan sepak bola memperebutkan Piala Presiden di Stadion Kapten Dipta Gianyar, Minggu (30/8/2015).
Prof. Dr. I Wayan Dibia, ditunjuk sebagai inspirator kisah yang akan ditonjolkan lewat tarian saat pertunjukan di lapangan.
Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, menobabatkan Prof Dibia untuk menulis kisah yang menampilkan tarian kolosal.
Tema diangkat Ghora Wiraga yang mengisahkan tentang gonjang – ganjing persepakbolaan Indonesia saat ini.
Dikisahkan dalam sinopsis itu, Sang empunya seni dan budaya ini terinsipirasi dengan polemik sepakbola yang melanda tanah air.
Dia berusaha menampilkan kolaborasi tarian kolosal Bali dan aksi modern di dunia sepakbola.
Selanjutnya, tarian kecak dipilih sebagai tarian yang tepat dalam pementasan yang akan disuguhkan di acara Pembukaan Piala Presiden 2015.
Dua kelompok penari kecak hitam dan putih akan berseteru dalam kisah ini di lapangan Stadion Kapten Dipta.
Kelompok tarian kecak hitam dan putih ini akan dipentaskan para tokoh budaya Gianyar dan Bali. Ketrampilan memeragakan seni gerak ini dijamin akan menghipnotis semua orang yang hadir di Stadion Kapten Dipta Gianyar.
Mereka akan membawa empat bola duplikat berukuran besar yang menggambarkan empat kota tuan rumah Piala Presiden, yakni Bali, Malang, Bandung, dan Makassar.
Nantinya, dari dalam bola besar itu, keluar empat pemain mengenakan jersey klub yang mengambarkan bangkitnya kembali sepak bola di Indonesia.
Empat pemain ini akan bergandengan tangan menggambarkan perdamaian sepakbola Indonesia demi kemajuan prestasi olahraga yang dicintai seluruh masyarakat ini.
Akan turut menghibur penonton, tarian pendet dilanjutkan beragam acara akan ditampilkan sebelum pertandingan pembuka Piala Presiden antara, Bali United kontra Persija Jakarta, Minggu (30/8) tepat pukul 16.00 Wita. (rhm)