Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto kampanye di Bali (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com, Denpasar – Bangsa Indonesia masih dihinggapi berbagai wabah yang merusak sendi-sendii kehidupan berbangsa bernegara sehingga Partai Hanura bertekat memberantas sampai ke akar-akarnya.
Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto mengungkapkan, wabah yang berkembang itu sangat merugikan kepentingan rakyat. Di hadapan ribuan pendukungnya, Wiranto menjelaskan wabah berbaya dimaksud.
Praktek perkoncoan, kolusi korupsi dan nepotisme KKN hingga perselingkungan di Tanah Air menjadi musuh yang harus diberantas bersama sebab hanya akan merusak kehidupan kebangsaan dan kepentingan nasional.
Semua wabah itu telah menjauhkan dari perjuangan dan cita-cita kemerdekaan yang telah digelorakan pendahulu bangsa.
“Jika semuanya itu kita berantas niscaya cita-cita para pendiri republik untuk membentuk negara yang berdaulat akan tercapai,” tegas Wiranto disambut applaus massa di GOR Lapangan Kompyang Sujana, Kamis (27/3/2014).
Meskipun telah merdeka sejak sejatinya bangsa ini belum bisa merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Kemerdekaan yang dicapai, belum mampu menghantarkan rakyatnya untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan.
“Kita merdeka tetapi belum bisa wujudkan keadilan, itulah kenapa Partai Hanura lahir yang mengedepankan hati nurani,” tukasnya.
Dengan memiliki hati nurani maka diyakini akan muncul pemimpin yang bersih. Pemimpin yang dibekali hati nurani akan memikirkan kepentingan rakyat.
Sejak 8 tahun ini berdiri, ketika hati nurani ada terpatri dalam diri kader Hanura hasilnya cukup membanggakan.
Bahkan melansir dari beberapa lembaga survei partai ini menjadi partai terbersih.
Itu artinya, sebutan partai terbersih harus dipertahankan, dipelihara para kader partai. Jika semangat partai ini menjalar ke penyelenggara negara maka Wiranto yakin bangsa ini akan semakin dihormati bangsa lain.
Ia mengingatkan, pada 9 April mendatang, adalah momentum berharga bagi bangsa ini untuk mendapatkan calon pemimpin yang benar-benar sesuai kehendak rakyat.
9 April menjadi jalan apakah kita telah benar atau salah melangkah, apakah bangsa ini menyerah atau bangkit.
“Saatnya kita tidak boleh salah pilih pemimpin yang memiliki integritas, moralitas, kompetensi dan senantiasa berkiblat pada Tuhan agar selalu memberi yang terbaik,” tandasnya.
Wiranto mengaku sengaja datang ke Bali untuk memastikan caleg Hanura sudah tangguh sehingga pantas dan dipilih rakyat. (gek)