Inovasi Daur Ulang Plastik Jogja Raup Apresiasi, Produk Siap Masuk Jabodetabek

Inovasi daur ulang sampah plastik dari komunitas Jogja Life Cycle, Forum Bank Sampah Giwang Bersih dan Rumah Zakat, disambut positif Hasto Wardoyo.

16 Juli 2025, 19:06 WIB

Yogyakarta – Inovasi daur ulang sampah plastik yang digagas oleh komunitas Jogja Life Cycle bekerja sama dengan Forum Bank Sampah Giwang Bersih Kelurahan Giwangan dan Rumah Zakat Yogyakarta, mendapat sambutan hangat dari Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Program ini dinilai selaras dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam mengurangi volume sampah sekaligus menggenjot nilai ekonomi dari limbah yang sering dianggap tak berguna.

Peluncuran program bertajuk “Jogja Life Cycle” yang berlangsung Selasa kemarin menunjukkan potensi besar sampah plastik diubah menjadi produk bernilai tinggi. Wali Kota Hasto mengapresiasi kreativitas di balik pengolahan limbah ini menjadi meja, kursi, hingga kerajinan tangan seperti plakat dan tasbih.

“Kreativitas seperti ini harus kita dukung. Tinggal ke depan yang perlu dipikirkan bersama adalah bagaimana suplai bahan baku bisa kontinu dan murah, serta strategi pemasarannya agar lebih optimal,” ujar Hasto, menyoroti pentingnya keberlanjutan pasokan dan pemasaran yang efektif.

Optimalisasi Pemilahan Sampah dan Pemberdayaan Masyarakat

Hasto menambahkan, Pemkot Yogyakarta tengah gencar mengoptimalkan pemilahan sampah dari rumah tangga.

Ia mengakui bahwa masih banyak sampah warga yang belum terpilah dengan baik, menjadi tantangan dalam rantai daur ulang yang membutuhkan bahan baku plastik bersih dan terpilah sesuai jenisnya.

“Kita dorong pemilahan agar bahan baku daur ulang bisa terpenuhi. Nantinya makin banyak oftaker yang bisa dapat manfaat, termasuk peningkatan pendapatan warga dari sektor ini,” tegasnya.

Lebih jauh, mantan Bupati Kulon Progo ini juga mengusulkan agar produk hasil daur ulang diberi nilai tambah sosial dan budaya. Salah satunya dengan melibatkan komunitas marginal dalam proses produksi, atau memanfaatkan papan plastik daur ulang sebagai material pendukung dalam program bedah rumah Pemkot.

“Kalau produk seperti tasbih dibuat oleh para penggerobak sampah, itu akan memberi nilai lebih, baik dari segi ekonomi maupun

Pendiri Jogja Life Cycle, Ilham Zulfa Pradipta, menjelaskan bahwa ide daur ulang plastik ini sudah ia mulai sejak 2022 melalui serangkaian riset dan percobaan.

Produk komersial baru mulai diproduksi pada 2023, meliputi papan, tatakan gelas (coaster), medali, plakat, gelang, hingga kursi.

“Kami menggunakan jenis plastik HDPE dan LDPE, seperti tutup botol galon atau botol kosmetik. Sekarang sedang kami uji coba juga untuk plastik PP (kode nomor 5),” jelas Ilham mengenai jenis plastik yang mereka olah.

Namun, tantangan terbesar masih pada ketersediaan bahan baku. Jogja Life Cycle membutuhkan 35–50 kilogram plastik setiap hari, sementara pasokan dari 13 bank sampah di Kelurahan Giwangan baru mencapai sekitar 65 kilogram per bulan.

“Makanya kami sekarang mencoba menggerakkan warga agar bisa bantu mencacah botol plastik, supaya nilai ekonominya bisa lebih dirasakan langsung,” katanya, berharap partisipasi warga dapat meningkatkan pasokan.

Menembus Pasar Jabodetabek dengan Produk Inovatif

Dari sisi pemasaran, produk daur ulang Jogja Life Cycle telah berhasil menembus pasar lokal Yogyakarta hingga ke Jabodetabek. Promosi gencar dilakukan melalui media sosial dan marketplace daring.

Ilham menyebut permintaan terus meningkat, bahkan pihaknya baru saja mengirimkan 400 tatakan gelas, 250 medali, dan 50 plakat ke Jakarta.

Harga produknya kompetitif, karena semua dikerjakan manual dan butuh proses panjang.

Misalnya coaster kami jual Rp 25 ribu, tasbih Rp 35 ribu, gelang Rp 30 ribu, dan papan plastik ukuran 1×0,4 meter dengan ketebalan 1 cm kami jual Rp 250 ribu,” pungkas Ilham, menunjukkan daya saing produk mereka di pasar.

Program Jogja Life Cycle tidak hanya menjadi solusi inovatif dalam menghadapi persoalan sampah plastik, tetapi juga menjadi contoh konkret bagaimana kreativitas dan kolaborasi dapat menciptakan nilai ekonomi baru sekaligus memberdayakan masyarakat. ***

Berita Lainnya

Terkini