Integritas Motor Gerakan Mahasiswa Kawal Perubahan

20 Juli 2014, 05:53 WIB

KabarNusa.com – Integritas menjadi modal penting bagi gerakan mahasiswa dalam memainkan peranannya sebagai agen dan pengawal perubahan di masyarakat.

Jika menilik sejarah gerakan mahasiswa, masing-masing era atau zaman memiliki tantangan tersendiri dalam menjawab atau merespons berbagai isu yang terjadi di masyarakat.

Bagi mantan aktivis Universitas Udayana Prof Nyoman Darma Putra, menjadi aktivis mahasiswa tidak harus turun berteriak ke jalan, menyuarakan aspirasi rakyat atau melakukan pemihakan kepada kepentingan rakyat.

“Saya sendiri tidak pernah turun ke jalan demo, tetapi terlibat hal-hal penting di kampus diskusi, seminar dan kegiatan akademis lainnya,” kata dia dalam diskusi Forum Generasi Bidikmisi Universitas Udayana di Star Cafe Renon, Denpasar Sabtu 19 Juli 2014.

Dengan konsistensi dalam kegigihannya mengasah kemampuan akademis dan kepemimpinan di organisasi, akhirnya membuat Darma Putra dikenal di kampus.

Lewat pemikiran, pandangan dan suaranya yang dituangkan dalam penerbitan pers kampus dan media ilmiah lainnya, dia bisa melakukan hal penting baik yang berdimensi akademis maupun kemasyarakatan.

Meyinggung soal, posisi dan gerakan mahasiswa yang mesti bersikap netral tidak terjebak pada pusaran kepentingan pragmatisme, menurutnya justru yang penting adalah integritas.

“Saya justru lebih mengapresiasi aktivis mahasiswa yang berintegritas, tetapi dia melahirkan karya-karya kreatif dan solutif, bukan berpura-pura netral namun tidak punya integritas,” tegas dia dalam diskusi bertajuk” kembalikan netralitas mahasiswa”. 

Banyak tokoh yang menurutnya, lahir sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi dengan keilimuan dan nilai-nilai yang dianutnya sehingga akan tetap dihormati sebut saja tokoh pluralisme Romo Magnis Suseno.

Hadir dalam diskusi para mantan aktivis mahasiswa seperti Ketut Wirawan, Valerian Varis Wangge, Made Mangku dan Piers Andreas Noak.

Sementara Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unud I Gusti Ngurah Indra Kecapa menambahkan, kegiatan diskusi semacam itu diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kreativitas kalangan mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu yang mendapat program Bidikmisi.

“Kami harapkan mahasiswa Bidikmisi ini memiliki integritas sebagai generasi muda penerus bangsa, berorientasi masa depan dan bisa berperan apapun tidak kehilangan hak-haknya serta bisa memberikan pencerahan,” tandasnya.

Menurutnya, mahasiswa memiliki daya kreativitas dalam menangani mengatasi konflik politik dan sosial kemasyarakatan. Sebab, mahaiswa memiliki idealisme, pengetahuan, waktu, energi dan seterusnya.

Dalam sejarahnya dicatat, mahasiswa banyak berperan aktif berkiprah di berbagai bidang dengan kritis dan indepeden. (rma)

Berita Lainnya

Terkini