Menteri ESDM Jero Wacik (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com, Denpasar – Untuk
membangun kilang minyak baru di Indonesia sedikitnya investasi yang
dibutuhkan sekira Rp 90 Triliun lebih.
Menteri Energi Sumber
Daya Mineral ( ESDM), Jero Wacik mengatakan, saat ini Indonesia telah
membuka lebar bagi negara yang mau bekerjasama dengan Indonesia.
Indonesia diizinkan oleh Irak untuk ngebor minyak, yang sudah dilakukan oleh Pertamina.
Tidak hanya perusahaan BUMN saja yang diperbolehkan ngebor tapi perusahaan swasta yang mau ngebor minyak di Irak pun diizinkan.
Dalam
kesempatan itu, Jero menyaksikan penandatangan kesepakatan Pemerintah
Indonesia dan Irak kerjasama LOI (letter of intens) pasokan minyak
mentah untuk kilang Indonesia.
Pihak Indonesia yang diwakili
oleh Dirjen Migas, Eddy Hermantoro, dan dari Irak yang diwakili oleh
Delman N. Abdullah, Director General of Midlands Oil Company.
Dengan diizinkannya Indonesia ngebor minyak di irak, irak pun meminta untuk membuat kilang minyak di indonesiai.
Yang rencananya kilang minyak tersebut akan di bangun di Kalimantan timur.
“Nilai investasi untuk membangun kilang ini sekitar Rp90 triliun,” sebut Jero Selasa (11/3/2014).
cukup
lama indonesia ingin memiliki kilang. Dengan adanya kilang diharapkan
ketahan energi indonesia bisa menjadi laebih baik lagi, Indonesia tidak
harus mengimpor minyak terus menerus.
Produksi minyak yang
dihasilkan di Indonesia 820 ribu barel per hari. Sementara kebutuhan BBM
di Indonesia 1,5 juta barel per hari.
Sehingga kebutuhan minyak di Indonesia masih sangat kurang.
“Supaya Indonesia tidak mengimpor BBM terus, maka dari itu dibutuhkan adanya kilang minyak ini,” ungkapnya.
Paling tidak kilang minyak tersebut bisa menghasilkan minyak sekitar 2X300.000 barel per hari.
Saat
ini penduduk Indonesia 240 juta, dan 50 juta orang masuk kelas
menengah. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan BBM pun semakin
tinggi. (gek)