Denpasar– Menghadapi lonjakan trafik komunikasi selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di wilayah Bali-Nusa Tenggara (Nusra) telah menyiapkan infrastruktur jaringan dan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memastikan konektivitas yang prima bagi pelanggan.
Menurut Head of Technology Bali Nusra Indosat, Mardiono Eko Prayitno, lonjakan trafik di Bali sudah mulai terasa seiring dengan datangnya musim liburan.
“Biasanya lonjakan kenaikan trafik terjadi dua kali, pertama saat Natal dan yang paling tinggi nanti di Tahun Baru, mulai dari Malam Tahun Baru hingga tanggal 1 Januari,” ujar Mardiono Eko Prayitno.
Untuk menyambut Nataru kali ini, IOH memperkenalkan pendekatan baru dalam manajemen jaringan, yaitu pemanfaatan AI untuk prediksi dan optimasi jaringan.
“Kita sekarang punya ‘mainan baru’, yaitu AI. Kami bekerja sama dengan tim Data Scientist untuk menyiapkan engine-nya. Ini membantu memprediksi pergerakan pengguna dan tindakan teknologi apa yang harus dilakukan,” jelas Mardiono.
Sebelumnya, prediksi kapasitas dilakukan secara manual menggunakan data statistik dan spreadsheet (Excel). Kini, AI menganalisis data trafik dari tahun-tahun sebelumnya (hingga 5 tahun terakhir) untuk melakukan self-learning.
“Dari proses belajar mandiri itu, AI akan memprediksi kebutuhan kapasitas secara akurat, per Base Transceiver Station (BTS) dan per lokasi. Dari situ, kami melakukan eksekusi seperti upgrade atau optimasi BTS, bahkan tanpa penambahan biaya operasional (Opex), kami lakukan optimasi,” tambahnya.
Pendekatan ini membuat IOH lebih cepat dan akurat dalam merespons kebutuhan jaringan.
Secara infrastruktur, IOH telah memastikan kesiapan jaringan (Network Ready) melalui sejumlah langkah:
Peningkatan Kapasitas Radio dan Sistem: Melakukan upgrade untuk memastikan kapasitas mencukupi.
Proteksi Jaringan Antar Pulau: Mengingat Bali Nusra terdiri dari banyak pulau, IOH telah menerapkan proteksi jaringan antar pulau, termasuk pada kabel bawah laut, untuk memastikan adanya jalur backup ketika terjadi gangguan.
Service Center (Command Center) 7×24 Jam: Disiapkan tim khusus yang bekerja 7 hari seminggu, 24 jam sehari, memonitor pergerakan trafik. IOH kini memiliki command center tambahan di regional sebagai lapisan pengawasan kedua selain yang berada di Jakarta.
Selain itu, IOH juga menyiapkan tim di lapangan (Tim On-The-Ground) yang terdiri dari sekitar 132 personel yang tersebar di pulau-pulau di regional ini.
“Ketika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh AI dan mesin, tim kami di lapangan bisa bergerak lebih dekat dan lebih cepat,” kata Mardiono.
Kemampuan AI IOH juga mencakup Cognitive Network Operation, di mana jaringan bisa beroperasi secara mandiri (self-learning dan auto).
“Contohnya, jika ada peningkatan pengguna di pelabuhan saat kapal datang, sistem bisa melihat penambahan user. AI akan melakukan optimasi sendiri, seperti melakukan sharing trafik ke BTS lain. Ini membuat jaringan bisa melakukan auto load balancing,” paparnya.
Untuk Nataru ini, IOH telah menyiapkan sekitar 2.700 hingga 2.800 site BTS di Bali Nusra, dengan total sekitar 7.500 cell BTS.
Prediksi lonjakan trafik harian mencapai 1,8 Terabyte per hari. Fokus optimasi dilakukan di 2.700 site yang meliputi area wisata, terminal, stasiun, dan alun-alun yang menjadi lokasi perayaan Tahun Baru.
Berdasarkan prediksi dari data 5 tahun terakhir, Mardiono Eko Prayitno menyebutkan lima kota/kabupaten di Bali yang diprediksi mengalami lonjakan trafik terbesar adalah:
Denpasar
Badung (Area Wisata)
Lombok Tengah
Lombok Barat
Lombok Timur
Sedangkan untuk jenis aplikasi, TikTok diprediksi menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan selama periode Nataru, diikuti oleh YouTube, Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Khususnya Instagram, meskipun volume datanya belum sebesar TikTok, persentase kenaikan penggunaannya diprediksi akan menjadi yang paling signifikan. **$

