IPHI Hadirkan Ustad Wijayanto Ceramah di Lapas Tabanan

20 Desember 2016, 08:26 WIB
Ustad Wijayanto bersama panitia sebelum memberikan tausiah di Lapas Tabanan

TABANAN – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Tabanan bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tabanan mengundang Ustad Wijayanto untuk berceramah memberikan tausiah kepada warga binaan di Lapas Tabanan, Senin (19/12/16)

Ketua IPHI Kabupaten Tabanan H. Warso di sela-sela acara menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Kepala Lapas Tabanan yang telah bekerjasama dengan IPHI Tabanan sehingga ustad Wijayanto bisa dihadirkan untuk memberikan tausiah kepada warga binaan yang beragama Islam di Lapas Tabanan.

Selain itu, Warso juga memberikan apresiasinya kepada pengurus IPHI Tabanan Bidang Sosial yang telah merancang dan merealisasikan program ini untuk warga binaan di Lapas Tabanan. “Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala Lapas Tabanan, Pengurus IPHI bidang Sosial serta pihak-pihak lain yang terkait sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar,” katanya.

Menurut Warso, acara ini merupakan bentuk kepedulian IPHI Tabanan di bidang sosial. Khususnya adalah untuk memberikan pencerahan kepada saudara-saudara kita yang sedang diuji karena tersandung masalah hidup sehingga harus hidup di balik tembok penjara.

Warso berharap, setelah mendengar ceramah dan tausiah dari Ustad Wijayanto, warga binaan yang beragama Islam bisa bertambah taqwa dan keimanannya sehingga  hidup lebih sabar meski berada di dalam lapas. Tausiah ustad Wijayanto di dalam Lapas Tabanan selain diikuti 35 orang warga binaan dan sejumlah pegawai lapas, juga dihadiri perwakilan dari IPHI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tabanan.

Ustad Wijayanto, dosen pasca sarjana UGM Yogyakarta dan narasumber ceramah agama di sejumlah televisi nasional dalam tausiahnya mengungkapkan dan mengulas tentang sikap dan perilaku nabi yang patut ditiru.

Menurut ustad Wijayanto, kehidupan di dunia ini adalah  kehidupan yang harus kita jalani dengan sabar untuk menghadapi kematian menuju kehidupan yang sebenarnya. Terkait hal itu, para warga binaan diajak untuk taat beribadah dan berbuat baik sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan sebenarnya setelah kematian. (gus)

Berita Lainnya

Terkini