![]() |
Wayan Koster (foto:kabarnusa) |
DENPASAR – Meski mengantongi dukungan penuh dari DPC se- Bali sebagai bakal calon gubernur namun Wayan Koster tetap menyerahkan sepenuhnya siapa nantinya yang mendapatkan rekomendasi kepada kebijakan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Koster meyakini, Megawati memiliki pengalaman yang cukup untuk melihat siapa kadernya yang pantas diusung dalam Pilgub Bali 2018.
“Ibu Ketum Megawati sudah punya pengalamam cukup, saya serahkan kepada kebijakan ketua umum,” tegas Koster yang anggota DPR RI usai pendaftaran bakal calon Gubernur Bali di Kantor DPD PDIP Bali Renon Denpasar, Selasa (4/7/2017).
Dirinya selaku kader, tentunya tunduk kepada keputusan institusi partainya dalam perhelatan Pilgub Bali mendatang. Disinggung soal peluangnya lolos mendapat rekomendasi dari Megawati sebagai figur yang diusung sebagai Calon Gubernur Bali dari PDIP, Koster tetap optimis.
“Optimis atau tidak, optimis berproses itu kan ada keyakinan, kalau tidak ada keyakinan ya tidak usah berproses kan begitu,” sergahnya Saat ini, sesuai tahapan yang diatur dalam mekanisme partainya, dirinya tengah berproses dari awal dengan didaftarkan diri sebagai bakal calon guberner lewat PDIP.
Sama seperti kader dan non kader lainnya, juga memiliki hak untuk turut berpartisipasi dalam hajatan Pilgub Bali yang dibuka di DPD PDIP Bali dari 4-10 Juli 2017. Selanjutnya, setelah berkas pendaftaran bacagub selesai dilakukan verifikasi kelengkapannya akan dibawa ke DPP PDIP 15 Juli mendatang untuk kemudian digelar rapat pleno diperluas.
“Rapat Pleno DPP diperluas akan mengkaji melihat keseluruhann dari nama -nama yang mendaftar, ada aturan sendiri sesuai mekansime partai,” jelas pria yang dipopulerkan dengan nama KBS (Koster Bali Satu).
Dirinya mencoba berproses politik sesuai mekanisme internal partai, secara adminstrasi formal. Salah satu yang dilakukannya bagaimana mengemas pendaftaran bacagub sesuai adat dan budaya Bali.
“Karena sesuai visi kami nantinya sebagai cagub, akan memperkuat pembanguan adat budaya Bali sebagai program prioritas semesta berendana selain bidang laiinya,” demikian Koster. (rhm)