Denpasar – Di tengah hangatnya malam Denpasar pada Rabu (30/4/2025), keakraban dan persaudaraan terasa begitu kental dalam acara Halal Bihalal Ukhuwah Jurnalis Bali (UJB) di Warung Ayam Bakar Wong Solo, Denpasar.
Lebih dari sekadar pertemuan rutin pasca Lebaran, acara bertema “Pererat Silaturahmi, Perkuat Sinergi Media dan Penegak Hukum” ini menjadi jembatan silaturahmi yang mempertemukan beragam elemen penting di Bali.
Sosok-sosok inspiratif hadir dalam acara ini, mulai dari Kajari Klungkung Dr. LB. Hamka, SH., MH., yang dikenal dengan komitmennya terhadap penegakan hukum, hingga Direktur PT. Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) Putu Ivan Yunatana, seorang pengusaha yang juga peduli pada isu lingkungan.
Kehadiran jajaran PC NU Kota Denpasar dan Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Sampah, Apollo Daton, semakin memperkaya nuansa kebersamaan malam itu.
Pembukaan acara yang syahdu dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Irham Asiri, mengantarkan hadirin pada momen yang menyentuh hati. Sebanyak 17 anak yatim dari Yayasan Al-Hikmah Denpasar menerima santunan sebagai wujud nyata kepedulian sosial dari komunitas jurnalis.
Tausiyah disampaikan Kajari Klungkung, Dr. LB. Hamka, SH., MH., memberikan perspektif mendalam tentang makna halal bihalal.
Hamka mengupas tradisi ini bukan hanya sebagai ritual tahunan, tetapi sebagai warisan budaya luhur bangsa yang mampu merajut kembali hubungan yang sempat renggang dan meluruskan kesalahpahaman.
Dengan gaya tutur yang renyah, Hamka mengulas tiga versi menarik mengenai asal-usul halal bihalal, mulai dari zaman Pangeran Sambernyawa hingga gagasan KH. Abdul Wahab Hasbullah kepada Presiden Soekarno.
Lebih jauh, Hamka menggarisbawahi kekuatan silaturahmi dan sedekah yang diyakini dapat memperpanjang usia dan meluaskan rezeki, bukan hanya sebagai ajaran agama, tetapi juga tercermin dalam kisah para nabi.
Ia menggunakan analogi sederhana tentang sinergi bangsa melalui lima jari tangan, di mana setiap elemen – TNI/Polri, pemerintah dan pengusaha, tokoh masyarakat dan pers, kaum muda, serta perempuan – memiliki peran krusial dalam menjaga harmoni dan membangun bangsa.
Ketua UJB, M. Ridwan, dalam sambutannya menjelaskan komunitas yang dipimpinnya kini mewadahi 45 jurnalis muslim di Bali.
Pihaknya berharap, untuk memperluas jaringan kolaborasi dengan komunitas serupa di luar Bali, terutama dalam menginisiasi kegiatan sosial dan keumatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Halal bihalal ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi, tidak hanya di antara para jurnalis, tetapi juga dengan para penegak hukum, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha,” tegas Ridwan.
Sebuah kejutan menarik terselip dalam acara tersebut ketika Kajari Klungkung menyinggung penanganan kasus korupsi besar di sektor pendidikan yang baru saja diumumkan.
Ia membuka diri untuk wawancara lanjutan dengan para jurnalis yang hadir, menunjukkan keterbukaan dan sinergi yang baik antara penegak hukum dan media.
Sinergi positif tercermin dari paparan Direktur PT. CTBL, Putu Ivan Yunatana. Beliau menyampaikan kabar baik mengenai pengiriman 28 ton limbah anorganik (LTF) ke Pasuruan, Jawa Timur, sebagai bagian dari program pengelolaan residu berstandar ekspor yang dijalankan oleh PT. Bali Wasted Cycle (BWC), di mana beliau juga menjabat sebagai direktur.
Inisiatif ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pengusaha dan para pegiat lingkungan dalam mewujudkan Bali yang lebih bersih.
Acara Halal Bihalal Ukhuwah Jurnalis Bali ditutup dengan sesi ramah tamah dan foto bersama yang penuh kehangatan. Momen ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat untuk kolaborasi berkelanjutan antarberbagai elemen masyarakat di Bali, demi terciptanya lingkungan yang bersih, damai, dan harmonis.
Semangat persaudaraan yang terjalin malam itu menjadi energi positif untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan Bali. ***