![]() |
Jenasah Margaretha (facebook rahman) |
Kabarnusa.com, Denpasar – Lantaran diserang sakit asma akut Margaretha (23) seorang pembantu rumah tangga asal Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT meninggal dunia di rumah sakit.
Sampai detik ini, jasadnya masih dititipkan di RSUD Kapal (Badung) menunggu sampai ada pihak keluarga yang mengambilnya.
Kabar meninggalnya perempuan yang dipanggil Reta itu membuat keluarga perantau asal NTT, Flobamora tersentuh sehingga tergerak mencari pihak keluarganya.
“Kalau sampai tgl 27 Desember tidak ada keluarga yang mengurus kepulangan jenazahnya, ya terpaksa dikremasi Keluarga Flobamora Bali,” ujar juru bicara Flobamora Bali, Rahman Sabon Nama di Denpasar kepada wartawan di Denpasar, Sabtu (21/12/2013).
Dia menuturkan, sebelumnya sebenarnya dalam kondisi sakit dalam perjalanan dari Medan, Sumatra Utara ke kampung halamannya.
Diketahui, Reta bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Medan, Sumatra Utara lewat sebuah Yayasan selama beberapa tahun.
Hanya saja, sejak kesehatannya terus menurun akibat diserang sakit Asma akut sehingga oleh Yayasan dia dipulangkan.
“Sepekan lalu, dia tiba di Bali setelah menumpang bis malam dari Surabaya,” jelasnya.
Namun sesampainya di Bali, Reta yang tidak ada keluarga yang dituju kebingungan sampai akhirnya bertemu tukang ojek yang menurunkannya di bunderan Perumahan Dalung Permai Kabupaten Badung.
Untungnya, Reta bertemu dua pemuda asal Soe dan setelah mendengar kisahnya lalu ditolong dan sementara tinggal di kos mereka.
Selama menumpang tinggal sementara di kos itulah, kesehatan Reta terus menurun akibat penyakit asma akut.
Sampai akhirnya sakit asmanya kumat sehingga Reta dilarikan RSUD Wangaya Denpasar dengan semua barang bawaanya dalam koper.
Dia menjalani perawatan dua hari, sempat kondisinya pulih.
“Reta minta keluar dari rumah sakit sebab dia ingin segera pulang kampung. Namun 19 Desember malam, sakit asmanya kambuh lagi sehingga dilarikan ke RSUD Badung,” jelas Rahman.
Sekira satu jam di rumah sakit menjalani perawatan akhirnya nyawa Reta tak tertolong.
“Tadi siang saya dan Pendeta Yoktan Seok, S.Th (asal Amarasi, Kabupaten Kupang) sudah berkoordinasi pihak rumah sakit supaya jenazah dititipkan dulu dengan status jenazah telantar,” imbuh Rahman.
Ditegaskannya, jika sampai, 27 Desember ini tidak ada keluarga yang mau mengurus kepulangan jenazahnya maka terpaksa akan dikremasi oleh Keluarga Flobamora Bali. (kto)