DENPASAR – Anak Agung Ngurah Puspayoga yang masuk kabinet Joko Widodo sebagai Menteri Koperasi dan UMKM selama ini memang dikenal dekat dengan Ketua Umum DPP PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Saat pemilihan Gubernur Bali 2013, bahkan Megawati merekomendasikannya sebagai calon yang dijagokan PDIP meskipun akhirnya dikalahkan Made Mangku Pastika. Kedekatan Puspayoga dengan Keluarga Megawati, terukir sejak ayahandanya Cokorda Bagus Sayoga tokoh Puri Satria di Bali yang bersahabat dengan Presiden I Soekarno.
“Ayahnya tokoh PNI tulen, tidak bergeser satu tapak pun dari platform partai yang diyakini, keteguhan hati dalam berpolitik itu mengalir pada diri Puspayoga” kata kerabat Nyoman Sudiantara kerabat Puspayoga saat dihubungi, Senin (27/10/2014).
Yang dia masih ingat betul, sebelum ayahandanya meninggal, menitipkan Puspayoga khusus kepada Megawati dan Taufiq Kiemas. “Megawati diminta untuk menempa Puspayoga agar bisa menjadi politisi andal,” tegasnya lagi.
Dia mengisahkan, bagaimana sejak kecil Puspayoga sudah terasah dengan berbagai benturan politik yang menimpa sang ayah saat mendapat tekanan kekuasaan saat itu. Puspayoga menyaksikan bagaimana ayahnya diperlakukan secara tidak adil oleh kekuasaan saat itu, dia mengalami sendiri peristiwa-peristiwa politik kekerasaan
“Tempat tinggal di puri yang kecil itu dilempari, saat itu keluarganya mendapat tekanan politik yang luar biasa,” sebut Sudiantara yang Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD PDIP Bali itu. Dengan terpaan dan tekanan situasi politik seperti itu, membuat pria yang disapa Ajung itu, tumbuh sebagai politisi yang tahan banting.
Akibat tekanan kekuasaan politik itupula yang membuatnya sosok yang relatif pendiam. Sang ayah selalu mengajarkan bagaimana kekuatan kesabaran dalam berpolitik. Keteguhan pendirian sang ayah dalam memegang prinsip menjadikannya kekuatan gerak dalam karir politik mantan Wali Kota Denpasar itu.
Bahkan sejak bangku SMP, di sudaha menjadi saksi partai saat pemilu di daerah rawan konflik. “Ya, banyak yang tidak tahu tentang kisah ini,” terang Sudiantara yang merupakan teman bermain Puspayoga sewaktu kecil. Setelah tumbuh remaja dan dewasa, darah politiknya semakin tertempa usai menempuh pendidikan di SMP 1 dan SMA 1 Denpasar, dia masuk Fisipol Universitas Ngurah Rai Denpasar.
Selain itu, kendati keturunan darah biru dari Puri Satria Denpasar namun dia tidak mau dibilang orang puri. “Memang dari dulu tidak suka dengan birokrasi yang mengedepankan feodalisme. Karena dia ingin tidak berjarak dengan rakyat,” tukasnya.
Kendati kalah dalam Pilgub 15 Mei 2013 saat berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan, kini karir Puspayoga mulai melejit setelah Jokowi mengajaknya masuk kabinet. Sebelum menjabat Wakil Gubernur, Puspayoga pernah menjadi Ketua DPRD Kota Denpasar.
Ia kemudian terpilih sebagai Wali Kota Denpasar periode 2000-2005. Ia selanjutnya terpilih kembali untuk periode 2005-2010. Pada 2008, PDIP menunjuknya untuk menjadi Wakil Gubernur mendampingi mantan Kapolda Bali, I Made Mangku Pastika.
Biodata Puspayoga :
Tempat dan Tanggal Lahir :
Denpasar, Bali, 7 Juli 1965
Usia :
49 tahun
Pendidikan :
S1 di Universitas Ngurah Rai
Karier :
Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013
Wali Kota Denpasar periode 2000-2005 dan 2005-2008
Keluarga :
Istri : IGA Bintang Puspayoga
Anak : Anak Agung Ngurah Abiyoga.