BADUNG – Menjelang pelaksanaan Bali Democracy Forum (BDF) pada 10-11 Oktober 2014 di Nusa Dua, Badung, Polres Jembrana mulai memperketat pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu masuk Pulau Bali.
Kapolres Jembrana AKBP Harry Hariyadi langkah memperketat pengamanan di pelabuhan Gilimanuk, dengan pengawasan dan pemeriksaan arus orang dan barang lebih ditingkatkan. Personil gabungan untuk pengawasan dan pemeriksaan di Gilimanuk terdiri dari Polres Jembrana,Polsek Kawasan Laut Gilimanuk serta Brimob Polda Bali.
“Kami meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan, bukan penambahan personil. Jumlah personil yang dilibatkan kekuatannya masih sama dengan hari-hari biasannya,” terangnya Senin (6/10/14). Pihaknya juga mengintensifkan oprasi jalan raya dan oprasi-oprasi yustisi yang dilakukan masing-masing Polsek setiap hari dua kali.
Lantaran pengawasan dan pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk masih terkendala sarana dan prasarana. Kendati ssarana dan prasarana pemeriksaan di Gilimanuk masih sangat minim, namun menurutnya itu tidak berpengaruh dan tidak menjadi halangan.
Pihaknya memaksimalkan peran babinkamtibmas yang melakukan pengawasan terhadap penduduk pendatang khususnya di desa-desa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kasdim Jembrana Mayor Inf IB Putu Swatama mengatakan isu perkembangan ISIS ( Islamic State in Iraq and Syria) begitu santer terdengar dan menjelang BDF, sehingga pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan.
Pihaknya ikut mengawasi setiap pendatang yang masuk ke Jembrana dengan memaksimalkan peran babinsa di masing-masing desa. “Anggota kami juga terlibat dalam pemeriksaan pendatang di Pos KTP Gilimanuk,” imbuh dia. (dar)