Jelang Idul Fitri 1444 Hijriyah, KPPU IV Surabaya Intensifkan Pengawasan Komoditas Pangan

Memasuki minggu ketiga bulan Ramadan atau menjelajah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah Kanwil IV KPPU Surabaya terus mengintensifkan pengawasan komoditas pangan bersama Satgas Pangan Jawa Timur.

4 April 2023, 18:43 WIB

SurabayaKanwil IV KPPU Surabaya terus mengintensifkan pengawasan komoditas pangan memasuki minggu ketiga bulan Ramadan atau menjelajah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.

Dalam pengawasan komoditas pangan Kanwil IV KPPU Surabaya bersama Satgas Pangan Polda Jatim bersama Dinas Peternakan Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur.

Kegiatan pemantauan stok dan harga komoditas bahan pokok dan pangan menyasar Pasar Wonokromo Surabaya.

Tim Satgas menemukan ketersediaan dan harga komoditas pangan relatif stabil menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Adapun menurut pantauan yang mengalami kenaikan antara lain beras premium, minyak goreng curah, bawang putih, bawang merah, daging sapi, dan daging ayam.

Adanya kenaikan harga bahan pokok saat ini masih relative terkendali dan masih dapat ditoleransi.

Turut hadir sebagai perwakilan Kanwil IV KPPU, Ratmawan Ari Kusnandar selaku Kepala Bidang Penegakan Hukum Kanwil IV KPPU.

Ratmawan Ari Kusnandar
menyatakan mengantisipasi potensi lonjakan harga, KPPU bersama dengan Pemprov dan Polda Jatim terus melakukan sinergi untuk memantau distribusi bahan pokok agar tercapai stabilisasi harga di Jawa Timur.

Pihaknya mengapresiasi Langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengendalian harga dan stok pangan menjelang hari besar keagamaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Berdasarkan hasil pantauan di lapangan menunjukkan ketersediaan pangan masih mencukupi, ” ungkap Ratmawan Ari Kusnandar dikutip dari keterangan tertulis.

Lebi lanjut, dikatakan eski terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas namun secara umum masih dalam kondisi stabil.

“Saya berharap stabilisasi harga bahan pokok ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan didasarkan pada elaborasi data supply and demand yang tepat dan dieksekusi secara efektif” kata Ratmawan menambahkan.***

Berita Lainnya

Terkini