Jelang Kongres, Kubu Zulhas Jual Nama Amin Rais?

15 Januari 2015, 06:56 WIB

Kabarnusa.com – Pertemuan yang digagas Amien Rais selaku ketua MPP (majelis penasehat partai) dengan dewan pimpinan daerah (kab/kota) seluruh Indonesia di kediamannya di kabayoran lama, Jakarta menunjukkan kian menajamnnya friksi antar pendukung calon ketua umum menjelang Kongres Partai Amanat Nasional.

Pertemuan yang disebut dari hati ke hati itu, sesuai sms yang beredar sebelumnya, menimbulkan makin kuatnya gesekan antara kader pendukung masing-masing dan gerakan menghadang Hatta Rajasa dalam konstelasi perebutan ketua umum PAN

Ketua Bidang Politik Garda Muda Nasional(DPP GMN) Muhamad Adnan Rarasina menilai, hal itu karena undangan yang disebarkan yang mengatasnamakan ketua MPP ini, tidak dikenal dan di atur dalam AD/ART partai.

Kewenangan mengeluarkan dan mengundang pengurus daerah ada pada pengurus DPP selaku eksekutif partai yang ditandatangani ketum dan sekjend.

“Tidak bisa MPP yang melakukan atau berinsiatif mengeluarkan undangan untuk ini, apabila keinginan menggelar pertemuan bersifat pribadi atau untuk konsolidasi tim pemenangan maka syah,” tandasnya Kamis 15 Januari 2015.

Sebaliknya, menjadi pertanyaan besar ketika ini memakai jabatan formal ketua MPP, maka tentu saja kader akan berteriak bahwa ini tidak sesuai aturan dan pastinya melanggar AD/ART partai

“Sepertinya tim pemenangan Zulkifli Hasan sengaja mencoba berlindung dan menggunakan nama besar serta pengaruh Amien Rais untuk menekan pengurus daerah agar bergabung bersama mereka,” tudingnya.

Apalagi, dalam pertemuan ini dewan pimpinan wilayah(DPW) yang sebagian besar(24 DPW) berada di barisan Hatta tidak diundang. “Artinya bahwa struktur partai dilewati begitu saja termasuk DPP,” sambung dia dalam keterangan tertulisnya kepada Kabarnusa.com.

Kubu Zulhas sepertinya mulai panik dengan konsolidasi masif Hatta yang makin menguat dari hari ke hari, mulai dari DPD se Jawa Barat, Bali, sulsel, NTB, NTT yang terus menyatakan dukungan dan komitmen bersama Hatta,

Juga dukungan opini publik dan konstituen partai yang sebagain besar menginginkan PAN tetap di KMP, maka dihembuskanlah isu bahwa deklarasi DPW 08/01 di Jakarta sehari paska rakernas adalah bohong.

DPW Bali harus netral karena tuan rumah yang harus mengayomi semua dl seperti yang disampaikan Viva Yoga dalam berbagai kesempatan. “DPW Bali saja diminta netral untuk mengayomi semua, lah kok Amin Rais the founding fathers yang dihormati semua kader dijadikan ketua team sukses, kan aneh ini,” katanya mengingatkan.

Tradisi PAN sebagai partai tengah yang sejuk dan santun mari tetap kita pertahankan, jangan menggunakan segala cara yang berpotensi melanggar aturan, karena pasti akan ada perlawanan balik yang menyebabkan gesekan makin keras dan perpecahan akut

Apapun hasil pertemuan hari ini, pengurus daerah diberikan kesempatan yang sama untuk menentukan pilihan maka PAN akan bergerak menuju partai modern dengan system yang teratur dimana mengedepankan meried system.

Kader yang berprestasi dipromosikan begitupun sebaliknya jika merugikan nama baik partai dengan perilaku perilaku korupsi, cacat moral dan lainnya. Selain itu, harus juga segera dienyahkan dari tubuh partai. Tak ada jalan mudah menuju sukses pesan HR kepada seluruh kader. (rma)

Berita Lainnya

Terkini