![]() |
Ilustrasi |
KabarNusa.com, Denpasar – Pihak Bank Indonesia mengingatkan masyarakat agar mewaspadai beredarnya uang palsu khususnya menjelang perhelatan Pemilu 9 April mendatang.
Bank Indonesia Wilayah Bali -Nusa Tenggara terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk bisa lebih mengenali ciri-ciri uang rupiah.
“Jika melihat sejarah. mendekati pemilu banyak ditemukan uang palsu yang beredar,” jelas Asisten Manajer Unit Administrasi Pengolahan Data dan Sistem Pembayaran, Kantor Perwakilan Wilayah III Bank Indonesia Bali dan Nusa Tenggara Muhammad Yaser di Denpasar Jumat (14/3/2014).
Meski pencetakan uang palsu banyak ditemukan di luar Bali namun warga diingatkan akan peredaran uang yang bisa menyebar di seluruh Indonesia, termasuk Bali hingga ke papua.
Kata dia, peredaran uang palsu paling banyak ditemukan di pasar tradisonal. Untuk itu, apabila penjual mendapatkan uang dari pembeli, penjual berhak dilihat, diraba dan diterawang.
“Apabila masyarakat tidak ingin mendapatkan uang palsu, mereka bisa membeli alat untu mendeteksi uang palsu. Itu bisa dibeli di toko elektronik,” ungkapnya.
Berdasarkan data BI Bali Nusra, sepanjang triwulan III-2013 tercatat ada 887 lembar uang palsu, sementara triwulan II 2013 mencapai 1.216 lembar.
Untuk dapat mengenali uang rupiah asli, bisa dilihat ciri-ciri berupa tanda-tanda, yang bertujuan mengamankan uang rupiah dari upaya pemalsuan.
Secara umum, ciri keaslian uang rupiah dikenali dari unsur pengamanan yang tertanan pada bahan uang dan tehnik cetak.
Yang dugunakan yaitu tanda air (watermark) dan electrotype dan benang pengaman.
Pada uang asli terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila di terawang ke arah cahaya.
Apabila masyarakat mendapatkan uang palsu segera laporkan ke Bank Indonesia. Tapi uang tersebut tidak mendapatkan ganti karena uang tersebut dijadikan barang bukti.
Tanda keaslian uang rupiah itu juga ada tulisan yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan degan menggunakan kacamata pembesar.
Sementara uang palsu tidak ada seperti itu, apabila diterawang juga tidak kelihatan ada gambar didalamnya.
Dan Tinta yang digunakan didalam uang asli yaitu tinta tidak tampak (invisible Ink) hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendah di bawah sinar ultraviolet.
Tidak hanya itu saja, apabila masyarakat pendapatkan uang satu pak dari bank Indonesia pasti nomer serinya akan urut.
Berbeda dengan uang palsu yang nomer serinya tidak urut. “Kalau mafia uang palsu ini mau membikin uang yang bener-bener uang seperti cetakan BI, dia akan membutuhkan dana yang besar sekali,”ujarnya. (gek)