Kabarnusa.com-Memasuki bulan suci Ramadan saat
ini, sejumlah nelayan di Jembrana kesusahan lantaran paceklik ikan. Kondisi ini
bahkan terjadi sejak dua bulan ini dan para nelayan kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
“Kalau sampai bulan
puasa masih paceklik ikan, jelas kami kesusahan muntuk memenuhi kebutuhan sehari-ahari,”
ujar Saleh, salah seorang nelayan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara,
Jembrana, Rabu (17/6/2015).
Keluhan senada juga
disampaikan oleh Samsuri, nelayan lainnya. Dia mengaku berusaha mencari
pekerjaan lain untuk mengumpulkan bekal hari raya Idul Fitri.
“Kami tidak tahu
apa penyebabnya hingga sepi tangkapan. Padahal sekitar enam bulan lalu
tangkapan ikan di selat Bali sangat melimpah,” tutur Samsusi.
Namun belakangan, cuaca di tengah laut kurang bersahabat, seperti munculnya
badai, atau arus laut yang terlalu kencang. Kondisi ini menurut nelayan diduga
sebagai penyebab sepinya tangkapan ikan.
Dengan kondisi
cuaca buruk, nelayan juga enggan melaut lantaran sangat berbahaya bagi
keselamatan nelayan, meskipun kondisi lagi banyak ikan.
Untuk gelap bulan yang terakhir, menurut sejulah nelayan, ikan jenis lemuru
yang biasanya mereka tangkap nyaris tidak ada sama sekali. Beberapa nelayan
lain yang ditemui, mengaku trauma dengan paceklik menjelang hari raya yang
pernah dialami warga desa ini dua tahun lalu.
Karena tidak ada
ikan sama sekali, banyak dari mereka yang bekerja serabutan, termasuk menjadi
buruh bangunan di Denpasar untuk persiapan lebaran. Sementara perahu mereka
tambatkan di pesisir setempat.(dar)
