Jembatan ambrol di Desa Jinengdalem Buleleng (Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Buleleng – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan dan Kabupaten Buleleng, Bali mengakibatkan sebuah jembatan di Dusun Bukit Desa Jinengdalem ambrol sehingga menganggu aktivitas warga.
Hal ini megakibatkan akses transportasi desa lumpuh. Jebolnya jembatan diduga karena kualitas pekerjaan yang buruk.
Jembatan tersebut menghubungkan 4 desa ini yakni Poh Bergong, Silangjana, Alasangker, dan Jinengdalem.
Kelian Tempek Dusun Bukit, I Nyoman Kajeng menjelaskan, jembatan itu sudah rusak sebelumnya, kondisinya semakin parah karena hujan deras mengguyur Buleleng sepekan terakhir.
“Sebelumnya pernah diperbaiki, hanya saja tepi jembatan saja, sedangkan jalannya sendiri sudah jauh lama sekitar 8 tahun lalu diperbaiki hanya membetulkan posisi kayu dan dilapisi aspal di atasnya,” jelas Kajeng baru baru ini.
Adapun aspal jembatan rusak sejak 2 tahun terakhir dan sudah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Buleleng, namun belum mendapatkan tanggapan.
Akhirnya jembatan jebol dan melumpuhkan jalur transportasi empar desa.
Jembatan yang lebarnya sekitar 5 meter ini memiliki kedalaman sungai sekitar 8 meter.
Curamnya dasar sungai mengakibatkan masyarakat membuat jalan setapak yang cukup jauh dari lokasi jembatan untuk mencari tempat yang agak landai.
Masyarakat menyayangkan tindakan pembongkaran jembatan yang dilakukan pihak pemborong secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak desa ataupun masyarakat setempat 3 Januari 2013.
Masyarakat secara swadaya membuat jalan kecil untuk menghubungkan kedua tempat walaupun dengan kondisi darurat.
Kata dia, jembatan/jalan darurat ini sangat susah dilalui sekalipun dengan berjalan kaki, sebab tempat yang curam dan tanah yang licin akibat hujan.
Warga yang memilih menggunakan jalan ini sebab jika mau mencari jalan yang bagus harus keliling melewati desa lain yang jauhnya sekitar 10 km.
Diketahui, jembatan telah berumur kurang lebih 35 tahun ini belum pernah dilakukan perbaikan.
Hanya dilakukan perbaikan dinding jembatan saja. Pihaknya menyayangkan pembongkaran jembatan ini secara tiba-tiba dan tidak ada pemberitahuan sehingga membuat warga kaget.
Salah seorang warga, Komang Yudani menuturkan akibat kejadian itu transportasi lumpuh sehingga warga sangat terganggu dan berharap agar segera perbaikan jembatan ini segera selesai.
“Transportasi lumpuh total dan kami warga di sini harus melaui desa tetangga untuk bawa kendaraan ke rumah kami,” tuturnya.
Kondisi tersebut, sangat memberatkan warga seperti yang hendak bersembahyang karena harus keliling dulu melewati desa tetangga sekitar 10 km.
“Harapan kami agar perbaikan jembatan ini segera selesai,” harap dia. (put)