Jembatan Kewek Kritis: Pemkot Jogja Minta APBN Rp 19 Miliar, Sisa Umur Teknis Hanya 3 Tahun

Pemkot Yogyakarta mengusulkan anggaran perbaikan jembatan kewek sebesar Rp 19 miliar melalui bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

26 November 2025, 15:48 WIB

Yogyakarta– Kondisi Jembatan Kewek di jantung Kota Yogyakarta telah mencapai tingkat rusak berat (NK4), memicu kekhawatiran serius terkait keselamatan publik dan kelancaran akses premium menuju Malioboro.

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta segera bergerak cepat dengan mengusulkan anggaran perbaikan sebesar Rp 19 miliar melalui bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk memulai revitalisasi total pada 2026.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti, memastikan bahwa jembatan peninggalan era kolonial Belanda ini hanya memiliki sisa umur teknis sekitar 2 hingga 3 tahun lagi.

“Secara umur teknis, tinggal memungkinkan 2 – 3 tahun lagi,” ujar Umi Akhsanti, Rabu (26/11/2025).

“Kondisinya masuk kategori rusak berat (NK4). NK5 baru tidak boleh digunakan. Jadi memang sudah harus dilakukan perbaikan besar atau rehab total.”

Merespons kondisi kritis ini, Pemkot Yogyakarta segera menerapkan pembatasan tonase ketat. Meskipun tidak memiliki dokumen teknis asli kekuatan jembatan sejak era Belanda, hasil pengecekan struktur memastikan bahwa kendaraan berat seperti bus dan truk roda enam dilarang melintas mulai saat ini.

Lebih lanjut, Umi juga menegaskan larangan keras bagi seluruh kendaraan untuk berhenti di atas jembatan, terutama saat terjadi kemacetan pada masa libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Yang paling penting sebenarnya tidak boleh berhenti di atas jembatan karena itu menjadi beban mati. Ini yang sedang kami bahas dalam manajemen lalu lintas menghadapi Nataru,” terangnya.

Umi menjelaskan, kerusakan parah ini bukan ditandai oleh retakan besar, melainkan oleh korosi parah pada material beton dan besi akibat usia jembatan yang telah melampaui 100 tahun.

Beban lalu lintas saat ini jauh melampaui desain awal jembatan yang dibangun seabad lalu.

Perbaikan Ditargetkan Mulai 2026, Penutupan Total Tak Terhindarkan

DPUPKP telah menyelesaikan rancangan teknis (DED) pada 2025, dan perbaikan ditargetkan dimulai paling lambat 2026.

Prioritas awal adalah perbaikan talut, diikuti perbaikan total jembatan, dengan harapan rampung pada 2027.

Proses perbaikan yang diperkirakan memakan waktu enam hingga sembilan bulan ini kemungkinan besar akan berujung pada penggantian jembatan baru alih-alih perbaikan parsial. Selama pengerjaan, jembatan akan ditutup total.

Penutupan total Jembatan Kewek, yang merupakan akses premium vital menuju Malioboro, menuntut penyiapan manajemen lalu lintas yang matang dan komprehensif oleh Pemkot agar tidak melumpuhkan salah satu urat nadi utama kota pariwisata ini. ***

Berita Lainnya

Terkini