Yogyakarta – Kondisi Jembatan Kewek di Kleringan, Danurejan, Kota Yogyakarta, kini dinyatakan kritis akibat usianya yang telah melampaui satu abad.
Menanggapi situasi ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menegaskan bahwa tanggung jawab dan kewenangan perbaikan jembatan berusia 100 tahun lebih tersebut sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Pernyataan ini disampaikan Sultan HB X usai menghadiri acara Sarasehan Nasional Obligasi Daerah di Hotel Sahid Raya Yogyakarta pada Senin, 24 November 2025.
Sultan HB X menekankan, langkah awal perbaikan harus datang dari pihak kota, seraya mengisyaratkan kemungkinan partisipasi Pemda DIY di tahap selanjutnya.
“Yang penting itu kan wewenangnya di kota. Nanti kita lihat, apakah perlu partisipasi. Apakah kita memerlukan jembatan baru atau yang lama diperbaiki, diperkuat, saya belum tahu. Tunggu dulu, tunggu dulu dari kota,” ujar Sultan kepada awak media.
Meskipun menyadari bahwa jembatan yang membentang di atas Sungai Code tersebut telah berusia lebih dari satu abad, Ngarsa Dalem mengaku tidak tahu persis dan menyikapinya dengan senyum.
“Ora ngerti (Enggak tahu), ya kalau 100 kan saya belum lahir,” ucapnya.
Dia juga menegaskan keengganannya untuk ikut campur di tahap awal. Jika ingin tahu prosesnya maka ketemu Wali Kota.
“Saya enggak mau ikut campur di awal,” tegasnya, sembari menambahkan keterlibatan kementerian pusat pun akan bergantung pada kebijakan yang diajukan oleh Pemkot Yogyakarta.
Di sisi lain, Pemkot Yogyakarta telah mengambil langkah proaktif. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengumumkan pihaknya telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan segera mengambil langkah pengamanan, termasuk melarang kendaraan berat seperti bus dan truk melintasi Jembatan Kewek.
Untuk perbaikan jangka panjang, Pemkot merencanakan penguatan konstruksi bawah jembatan di tahun depan.
“Tahun depan kami kuatkan bawahnya dulu supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Talud dan tanggul bawahnya akan kami kuatkan sambil bersih-bersih,” kata Hasto.
Yang paling krusial, Pemkot Yogyakarta kini tengah mengajukan permohonan dukungan anggaran ke Pemda DIY dan Pemerintah Pusat.
Berdasarkan estimasi awal, kebutuhan dana untuk perbaikan dan revitalisasi Jembatan Kewek diperkirakan mencapai Rp 12 miliar, sebuah angka yang mencerminkan urgensi penyelamatan salah satu infrastruktur bersejarah Kota Gudeg ini. ***

