Badung – Badung – Direktur Jenderal Instrumen dan Penguatan Hak Asasi Manusia (HAM), Nickolay Aprilindo, menjadikan hari Jumat, 4 April 2025, sebagai momentum penting dalam agenda kunjungannya ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Bali.
Dari awal kedatangannya, Nickolay langsung disambut hangat oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bali, Decky Nurmansyah, serta Kepala Lapas Kerobokan, Hudi Ismono, bersama jajaran.
Perjalanan Nickolay di Lapas Kerobokan dimulai dengan prosesi formal di ruang P2U, di mana ia mengisi buku tamu sebelum melanjutkan aktivitasnya yang lebih mendalam.
Dalam kunjungannya, Nickolay menyusuri berbagai fasilitas, termasuk Klinik Lapas, tempat ia berbincang langsung dengan Warga Binaan yang tengah menjalani pengobatan.
Dialog tersebut memancarkan kepeduliannya terhadap layanan kesehatan di dalam institusi pemasyarakatan.
Ia kemudian melangkah menuju Wisma Blok Yudistira untuk memastikan keberadaan wartel yang menjadi sarana komunikasi vital antara Warga Binaan dan keluarga mereka.
Makan siang bersama menjadi bagian tak terpisahkan dari kunjungan ini. Nickolay dan rombongan mencicipi makanan warga binaan, yang disebut cadong, seraya memberikan apresiasi terhadap kualitas dan kelayakan konsumsi.
Ia tak lupa berpesan agar bahan makanan senantiasa memenuhi standar yang baik.
Bukan hanya itu, bimbingan kerja di Lapas Kerobokan turut menjadi perhatian Nickolay.
Ia mengagumi hasil karya Warga Binaan, bahkan mengambil langkah personal dengan memotong rambut di Barber Shop yang dikelola oleh mereka.
Kebersamaan semakin terasa saat Nickolay hadir di aula terbuka, mendengarkan aspirasi Warga Binaan, sembari memberikan penguatan moral. Penampilan Antrabez Band, kelompok musik Lapas Kerobokan, turut menambah semarak momen tersebut.
Nickolay Aprilindo menegaskan komitmennya, “Warga Binaan juga adalah manusia yang punya harkat dan martabat. Mereka sudah menebus kesalahan mereka.
“Dengan hati yang tulus ikhlas saya berdiri untuk teman-teman Warga Binaan semua,” imbuhnya.
Kunjungan ini tak hanya menjadi simbol kepedulian pemerintah terhadap perlindungan HAM bagi Warga Binaan, tetapi juga membuktikan bahwa pembinaan di Lapas mampu mengubah kehidupan mereka menjadi lebih bermakna.
Melalui dialog, peninjauan fasilitas, serta penghargaan terhadap karya-karya mereka, Nickolay memperlihatkan harapan baru bagi integrasi kembali Warga Binaan ke masyarakat dengan lebih baik. ***