Kabarnusa.com – Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, di tengah konstelasi kompetisi perebutan ketua umum dalam kongres PAN mendatang, d imana situasi politiknya mencapai titik kulminasi tertinggi, terdengar kabar duka buat keluarga besar PAN yang datang dari anggota DPR RI fraksi PAN Mulfahri Harahap.
Sabtu 21 Februari 2015 siang, ibunda Bang Kimung sebagaimana biasa beliau disapa meninggal dunia dipanggil yang Maha Kuasa Semua kader yang berada di Jakarta dan sekitarnya berdatangan untuk ta’ziah tak ketinggalan pula Bang Hatta Rajasa (HR) ikut hadir ke rumah duka lengkap dengan seluruh tim suksesnya.
Sebelum berangkat ke rumah duka dalam obrolan ringan HR menyatakan, kompetisi dan persaingan politik ini tidak boleh menghalangi kita untuk tetap menjaga silaturahmi dan nilai nilai kemanusiaan, mari sebelum berangkat sama sama kita kirimkan alfatihah untuk ibunda kita semoga diterima ditempat tertinggi disisiNya
Hal ini menunjukan HR memperlihatkan tauladan dan karakter kepemimpinannya yang tetap bersahaja dan berjiwa besar untuk tetap merangkul dan mengayomi seluruh kader walaupun berbeda pilihan politik sekalipun karena sebagaimana diketahui Bang Kimung sendiri adalah tim sukses ring satu kubu bang Zulhas.
Suasana duka ini ternyata memberi hikmah tersendiri bagi kader PAN secara keseluruhan termasuk dua kubu tim sukses yang belakangan ini berhadap hadapan baik itu dilapangan dalam menggalang dukungan di daerah daerah maupun dimedia masa mainstream terutama lagi di media sosial.
Karena di rumah duka ini pula lah untuk pertama kalinya paska rakernas 07 Januari yang lalu, kedua kubu bertemu dengan formasi lengkap bersama tim sukses masing masing dalam suasana yang sejuk penuh dengan kekeluargaan.
Dari kubu Zulhas selain bang Zulhas sendiri tampak hadir pula orang orang terdekatnya. Tampak hadir antara lain Totok Daryanto, Viva Yoga Mauladi, Asman Abnur, Putra Jaya Husin, Teguh Juwarno, Agung Mozin.
Dari kubu HR ikut hadir pula Taufik Kurniawan, Catur Sapto Eddy, Drajad Wibowo, Didik Suprianto, Joncik Muhamad, Jon Erizal, Abdur Rosyid dan sederat tokoh lainnya.
Sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan. Ini janji Allah sendiri dalam kitab suciNya. Pernyataan ini sesungguhnya tidak ada niat sedikitpun untuk mempolitisasi suasana yang sedang dalam kedukaan.
Tetapi sebagai kader muda yang belum lama terjun kedunia politik praktis, melihat sendiri contoh dan suri tauladan dari seorang Hatta, bagaimana seharusnya mengelola perbedaan dalam suasana kompetisi yang sengit dan juga terkadang cenderung ada pembunuhan karakter didalamnya dalam metode kampanye masing masing kubu terutama di medsos.
Bahwa jiwa besar, merangkul lawan dan mengayomi semua kader mutlak diperlukan seorang pemimpin apalagi memimpin organisasi selevel partai politik besar seperti PAN.
Karakter kepemimpinan yang emosional, cepat naik darah dan gila hormat akan membuat partai yang sama sama kita cintai ini ditinggalkan kawan maupun lawan apalagi rakyat kecil yang sangat butuh untuk diayomi oleh pemimpin pemimpinnya
Untuk itu, semua suasana yang penuh kekeluargaan ini sangat diharapkan akan terus menular sampai ke pendukung masing masing kubu di daerah sehingga proses berjalannya kongres ini dapat berjalan dengan aman, lancar, tertib, demokratis serta bermartabat.
Muhamad Adnan Rarasina
Ketua DPP Bidang Politik Garda Muda Nasional (DPP GMN)