Jokowi Jangan Malu Turunkan Harga BBM

10 Desember 2014, 10:03 WIB
ilustrasi/*ist

KabarNusa.com – Presiden Joko Widodo disarankan tidak perlu malu-malu untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena dampak dari kenaikan BBM itu semakin merugikan rakyat.

Yang terpenting, harus belajar dari pemerintahan sebelumnya pernah berani menurunkan harga BBM yang disesuaikan dengan situasi pasar minyak dunia.

“Sebab, kebijakan tersebut tidak rasional di tengah terus menurunnya harga minyak dunia.” ujar Ferry Juliantono saat diskusi yang bertajuk “Kilas Balik Gerakan Rakyat Menolak Kenaikan BBM di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Yang perlu diupayakan pemerintah hari ini adalah memperjelas anggaran pengelolan minyak di Indonesia, mulai dari hulu sampai ke hilir.

Pasalnya, sampai sekarang, pemerintah melalui Pertamina tak pernah terbuka terkait harga produksi minyak di Indonesia.

Upaya pemerintah untuk memperjelas anggaran minyak ini pun, untuk menghindari dampak demostrasi yang selalu memakan korban jiwa, ketika terjadi kenaikan harga BBM.

“Nggak usah malu menurunkan harga BBM, nggak usah malu mengoreksi kebijakannya sendiri yang memang keliru,” sambung Ferry.

Kebijakan menaikkan harga BBM pemerintahan sekarang, telah menyengsarakan masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.

“Efek kenaikannya sangat memberatkan masyarakat hampir di seluruh sektor,” tukas aktivis Gerindra itu.

Kenaikan BBM itu, kata dia diibaratkan ‘air susu dibalas air tuba’.

Alasannya, rakyat yang baru saja memilihnya menjadi presiden, telah  dihadiahi kebijakan yang menyakitkan dengan cara mencabut subsidi.

Atas kenaikan yang diberlakukan itu, perlu ditentang. Sehingga, harus menggalang dukungan dari para aktivis, buruh, pihak kampus dan LSM. Dan katanya,

Mereka Tidak akan berhenti melawan kebijakan tersebut sampai Jokowi menurunkan harga BBM.

“Gerakan tolak kenaikan harga BBM akan berhenti kalau harga BBM sudah diturunkan,” tutupnya. (nar)

Berita Lainnya

Terkini