Kabarnusa.com – Semasa menjadi wali kota dan gubernur Joko Widodo mengelu-elukan mobil nasional besutan siswa SMK yang begitu dipopulerkannya. Kini, setelah menjadi presiden sikapnya berbalik justru mobil impor yang menjadi fokus perhatiannya..
Presiden Jokowi yang tengah bekerjasama dengan Proton (perusahaan otomotif Malaysia) melalui Perdana Menteri Najib Razak menjelaskan, kerja sama tersebut masih tahap awal sehingga untuk merealisasikannya pun masih lama.
“Itu kan business to business. Itu pun saya kira masih dalam sebuah memorandum of understanding (MoU) yang sangat awal sekali. Uji kelayakannya juga belum. Kemarin itu, saya datang (ke penandatanganan) karena diundang Dr Mahathir Mohamad dan Pak Perdana Menteri Najib Razak,” katanya Senin 9 Januari 2015.
Jika Proton memang akan menjadi mobil nasional, studi kelayakan harus dilakukan dengan cermat. Setelah itu, dia akan menanyakan target apa yang akan dicapai oleh pihak swasta ini terkait mobil nasional.
Pemerintah Indonesia sendiri belum bisa memastikan apakah Proton akan menjadi mobil nasional. “Belum sampai ke sanalah,” tegasnya lagi dikutip Kompas.
“Ya, kita ini kan terbuka, mau yang dari Malaysia masuk, mau dari Korea, mau dari Jepang, ya tidak apa-apa. Yang penting untuk investasi yang lebih besar, kita terbuka. kita butuh investasi,” tutupnya. (adi)