Joko Widodo alias Jokowi mencium tangan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (Foto:Google) |
KabarNusa.com, Bogor – Keputusan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dengan menjual aset-aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan pilihan sulit yang harus diambil demi menyelamatkan negara.
Di sela kampanye PDIP di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Capres PDIP Joko Widodo mengungkapkan, dia bisa memahami dengan keputusan mantan Presiden Megawati kala itu, yang menjual aset BUMN ke pihak asing.
“Keputusan yang diambil Megawati saat itu, untuk menyelamatkan keuangan negara,” tegas Jokowi kepada wartawan Sabtu 29 Maret 2014.
Apalagi, semasa Megawati menjabat presiden, banyak ditemukan kebocoran APBN yang wajib diselamatkan.
Dengan latar belakang itulah, menurut mantan Wali Kota Solo itu, apa yang jadi kebijakan Megawati sejatinya merupakan keputusan tersulit yang harus diambil.
“Pemimpin sering dihadapkan pada pilihan yang sulit dan itu harus dipiih. Pilihan itu ada resikonya dan itulah yang dipilih,” tegas alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.
Hal itu perlu dijelaskan Jokowi dalam menangkis serangan-serangan lawan politik yang menjadikan soal penjualan aset BUMN semasa Megawati sebagai isu politik untuk menjegalnya dalam pilpres mendatang.
Bahkan, untuk aset-aset yang sudah terlanjur dimiliki dibeli pihak asing, Jokowi melontarkan janji dan tekatnya menguasai kembali aset-aset strategis itu.
Jika, kelak dirinya terpilih sebagai Presiden RI, Gubernur DKI Jakarta itu siap membeli kembali saham-saham BUMN yang telah dijual semasa Megawati.
Impian Jokowi itu bisa terjadi, dengan catatan bahwa kondisi perekonomian negara dalam keadaan normal.
Jika keadaan ekonomi dalam negeri normal sambung Jokowi, ia ingin membeli membawa saham-saham BUMN ke pangkuan ibu pertiwi.
“Kalau memang (APBN) longgar, memungkinkan untuk melakukan pembelian kembali, kenapa tidak dilakukan,” tandasnya. (nar)