Kabarnusa.com- Presiden Jokowi meninjau Mini Terminal LNG yang dibangun di atas kapal di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali yang menyedot anggaran negara hingga Rp2 Triliun.
Di sela lawatan untuk membuka membuka Pesta Kesenian Bali (PKB), JOkowi menyempatkan meninjau ke Mini Terminal LNG pada Sabtu (10/06/2016).
Kepala Negara didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur PT Pelindo Energi Logistik Gembong Primajaya, Dirut PLN Sofyan Basyir, Dirut Pelindo III Orias Petrus Moedak dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
JOkowi seksama melihat Mini Terminal LNG yang dicat dominan warna merah dan putih tersebut sembari mendengarkan paparan singkat Gembong Primajaya.
“Proyek ini dikerjakan hampir 16 bulan, awal Juni kemarin selesai. Proyek ini adalah pengganti dari sebelumnya, dari diesel pindah ke gas,” ujar Jokowi.
Sistem kerja Mini Terminal LNG yang akan dikembangkan untuk memasok listrik di pulau-pulau terpencil ini.
Kata dia, cCara kerjanya dari kapal cair selanjutnya ke gas dari gas kemudian masuk ke pembangkit listrik.
“Dan itu bisa menghemat 4 miliar (rupiah) per hari, sangat efisien sekali,” papar dia.
Karenanya, ke depan, jika proyek itu itu dinilai baik, maka diesel-diesel yang ada di pulau-pulau satu persatu akan dialihkan ke gas.
Proyek ini dikerjakan sendiri, total anggaran 2 triliun (rupiah) selama tahun anggaran kemarin untuk pembangkitnya.
Untuk storage kita bekerjasama dengan Pelindo, PLN dan Pertamina. Tapi dengan konversi, yang bisa efisien 4 miliar (rupiah) per hari. Paling berapa tahun, 2 tahun sudah bisa ditutup.
Mega proyek ini, salah satunya bisa mempercepat peralihan energi, yang kedua manfaatnya dan biayanya sangat efisien.
“Dan yang paling penting proyek ini adalah energi baru terbarukan,” tandas Jokowi. (des)