DENPASAR – Grup musik reggae Bali Joni Agung & Double T kembali meluncurkan album bertitel “Persaudaraan Tanpa Batas” yang diharapkan bisa menginspirasi kawula muda di Pulau Seribu Pura. Sejak tahun 2004 ini, group ini tetap eksis dan focus di jalur Reggae dengan menjajal berbagai jenis panggung pertunjukan di Bali dan di Indonesia.
Album ini merupakan album yang ke 5 sejak tahun 2004. Komitmen untuk tetap berada di jalur reggae adalah sebuah mufakat kreativitas untuk lebih dalam mengeksplore music afrika ini dalam balutan nuansa Bali khususnya dari segi beberapa balutan nada pentatonic yang ringan dan lirik yang yang dalam.
Joni Agung sebagai penulis lagu utama dalam 10 lagu yang ada di dalam Album ini selalu mengangkat isu realita dalam kehidupan masyarakat di Bali serta pesan penting untuk kita dapat bangga sebagai orang Bali dan Nusantara.
Album bertajukan Persaudaraan Tanpa Batas ini mencoba menginspirasi anak muda di Bali bagaimana kita hidup mencari kebahagiaan dengan jalan yang baik seperti dalam lirik lagu “Ngalih Demen, ngalih demen ngalih liang ngalih demen liang di adunge di segere”.
Serta dalam lagu “Pembantu” bagaimana seorang pemimpin mengobral janji kemana mana om swatiastu terkadang membawa janji palsu.
Dalam Lagu Hancurkan yang bertemakan romantisme berbahasa Indonesia, terlihat bagaimana Joni Agung menulis kata hancurkan yuk kita hancurkan….kemanapun kakimu melangkah dan apapun yang kau lakukan…pintu hatiku selalu terbuka hanya untukmu hanya untukmu, kata hancurkan yang dituangkan dalam lirik lagu tersebut menjadi sebuah pemikat untuk kita lebih masuk ke lirik lagu yang sangat menarik untuk diikuti lebih dalam dan pasti kita akan ikut bernyanyi.
Unsur ritmik bossanova nostalgia diposisikan dalam intro lagu untuk lebih dapat merasakan energy lagu sepanjang jalan kenangan tempo dulu.
Manis Manesin, sebuah lagu yang berisikan perjalanan cinta sepasang kekasih yang akhirnya tidak bisa berjalan seiring, tertulis bagaimana kenangan indah itu terukir dengan lirik Joni agung seperti ini “Luh inget iluh di bongkol pandane, luh dadi janger ditu bli dadi kecak, garang legu ditu iraga pedaduan”.
“Pocol Bli Nekung Iluh Uli Pidan….” Pemilihan kata pocol bli nekung iluh sangat bermakna dalam, bagaimana terlihat kedalaman cinta nya berproses demikian lama dan akhirnya tidak terwujud, dalam hal ini penulis lagu Joni Agung sangat lihai dalam memainkan lirik lagu romantisme tetap bernuansa realita tanpa unsur cengeng.
Dalam album ini Pregina selaku produser melakukan bundling package kemasan album yang berisikan rekaman audio dalam bentuk CD Audio dan Video dalam bentuk DVD. Bundling diharapkan dapat membantu memperkenalkan lebih luas kepada masyarakat dunia tentang portfolio band serta memberikan penawaran yang menarik untuk penggemar music reggae dan lagu Bali.
Jika dilihat keadaan industry music kreativ yang terkesan drop akibat jalur distribusi yang minim dan minat secara bisnis para pelakunya, sebenarnya langkah kami justru lebih kembali meyakinkan bahwa kita bisa dan kita harus berposes untuk dapat saling menghargai hasil karya melalui berbagai cara dan proses kreativ yang harus dinikmati.
Rekaman portfolio band yang kami ambil secara live multitrack audio dan video, sebenarnya akan menjadi langkah yang efektif untuk band dapat melakukan pendataan pengumpulan hasil karya serta menawarkan ke pasar global dalam sebuah komitmen pergerakan seni yang berbasis distribusi digital mengutamakan kualitas. (wan)