Jual Sapu Lidi, Nenek 80 Tahun Ini Jalan Kaki 10 Kilometer

1 April 2016, 20:43 WIB

Dadong%2BKenak%2Bsaat%2Bberjualan%2Bdi%2BKota%2BNegara%2B 2

JEMBRANA
Dadong Kenak yang bernama lengkap Ni Wayan Kenak warga Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara Jembrana Bali semangat kerjanya tak pernah kendur. Meski harus berjalan kaki kiloan meter dia tetap jalani untuk menyambung hidup.

Sejak pagi buta, dia berjalan kaki menuju kota Negara, sembari menggendong beberapa ikat sapu lidi dan porosan (sarana upacara Hindu). Dadong Kenak, mengais rejeki untuk penyambung hidup meski harus berjalan kaki 10 km lebih, dari pukul 04.00 wira, baru tiba di Kota Negara sekira pukul 07.00 wita.

“Saya jalan kaki tiap pagi dari rumah ke Negara. tidak punya uang untuk bayar ojek, kalaupun punya lebih baik dibelikan beras,” katanya ditemui di Negara, Jumat (1/4/16).

Perempuan yang kulitnya sudak keriput itu masih terlihat sehat. Sesuai namanya, Kenak (kenak berarti sehat), dia bekerja sebagai buruh jualan buah-buahan milik seorang juragan. Dia juga menjual sapu lidi dan porosan karyanya. Sudah sebulan ini, Dadong Kenak berjualan.

Diungkapkan, hasil jualan sapu lidi dan porosan, tidak bisa diandalkan. Diputuskan, nyambi buruh jualan buah-buahan untuk menambah tambahan penghasilan. Biasanya kalau laku, sapu lidi dan porosan semua bisa mengantongi uang Rp 15.000.

Untuk edangkan buruh jualan buah milik juragannya, jika buah-buahan habis terjual dia mendapatkan 4 kg beras dan uang Rp 5000. Jika tidak semuannya habis terjual, dia mendapatkan upah 2 kg beras saja Sebagai orang miskin, dia sadar harus tetap bekerja, agar bisa tetap hidup.

“Syukur masih diberikan kesehatan. Kalau saya tidak bekerja jelas saya tidak bisa makan,” ucapnya senyum simpul. Di atas terpal, dia berjualan menggelar dagangan buah-buahan di depan Hotel Jimbarwana. Nenek ini, tinggal bersama anak perempuannya yang sudah janda beranak enam.

“Di rumah saya juga sering bantu anak memasak dan merawat enam cucu saja,” sambungnya. Kegigihan Dadong Kenak ini bekerja, kerap memancing simpati warga. Tak sedikit warga memberikan bantuan ala kadarnya.

Perjuangan nenek ini juga menjadi perhatian Komonitas Relawan Jembrana yang membantu sejumlah dana untuk modal berjualan.(dar)  

Berita Lainnya

Terkini