Kabupaten Jembrana dan Gianyar Mulai Lirik Sekolah Bali Mandara

21 Juli 2016, 08:52 WIB
Menko Polhukam kunjungi SMK dan SMA Bali Mandara (dok:humas baliprov)

Kabarnusa.com – Kabupaten Jembrana dan Gianyar mulai melirik sekolah unggulan Bali Mandara yang digagas Gubernur Made Mangku Pastika sehingga diharapkan sekolah serupa bisa dibangun di dua daerah tersebut.

Keinginan itu disampaikan Bupati Jembrana Putu Artha dan Bupati Gianyar Anak Agung Beratha saat bertemu GUbernur Pastika di ruang kerjanya Rabu 20 Juli 2016.

SMA dan SMK Bali Mandara menjadi salah satu program unggulan besutan Pemprov Bali  diharapkan Arta bisa diperbanyak jumlahnya.

Bila memungkinkan salah satunya diharapkan bisa dibangun di Jembrana mengingat lokasi Kabupaten tersebut dengan lokasi sekolah tersebut saat ini cukup jauh.

Dengan semakin dekatnya lokasi sekolah, menurut Arta akan memberikan  kesempatan bagi banyak siswa di daerahnya. 

Tidak hanya  Bupati Arta, kekaguman sekolah ini juga disampaikan Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata yang diterima Gubernur seusai menerima Bupati Arta.

Bupati Bharata berencana mengadopsi SMP semodel SMA/SMK Bali Mandara.

Terbatasnya, anggaran dimiliki dan belum begitu memahami metode pelaksanaan sekolah itu menyebabkan perencanaan baru sebatas SMP.

Untuk itu, dia memohon petunjuk metode pelaksanaan SMA/SMK Bali Mandara, agar bisa dijadikan acuan pembangunan SMP untuk warga miskin di Gianyar.

Ia pun mengaku salah persepsi selama ini, SMA/SMK Bali Mandara dikira hanya sebatas tempat pelatihan semata, hingga Ia benar-benar melihat bukti prestasi siswanya seperti saat ini.

Gubernur Pastika menjelaskan Pemprov pernah berencana menambah keberadaan SMK Bali Mandara dengan memanfaatkan keberadaan satu sekolah yang jika dilihat dari segi lokasi, bangunan kelas.

JUga lahan yang dimiliki sudah mendukung untuk dijadikan sekolah dengan pembelajaran terpusat, tinggal menambahkan pembangunan asrama.

Namun adanya penolakan dari masyarakat setempat karena dinilai diskriminasi terhadap warga yang lebih berada, karena hanya menerima siswa miskin, akhirnya rencana tersebut dibatalkan hingga saat ini.

Pengembangan pun difokuskan kepada sekolah yang sudah ada, hingga bisa menunjukkan prestasi seperti sekarang.

Terkait rencana Gianyar yang ingin membangun sekolah serupa, Gubernur Pastika menyarankan Gianyar meniru metode pembelajaran yang sudah dijalankan saat ini.

Apabila terkendala anggaran, Gubernur Pastika pun memiliki menyaarankan agar sekolah yang sudah ada saat ini dipilih sebagai sekolah miskin tinggal ditambah pembangunan asrama.

Siswa yang sudah bersekolah saat ini tetap dilanjutkan sesuai proses biasa hingga tamat, dan pendaftaran siswa miskin dimulai saat tahun ajaran baru dan berlanjut hingga akhirnya keseluruhan sekolah tersebut benar-benar diisi oleh anak miskin.

Syarat utamanya harus miskin, otak  itu bisa berkembang seiring berjalannya waktu dengan pendidikan yang benar.

“Disana kita mengutamakan pendidikan watak dan karakter, itu yang menentukan kesuksesan seseorang. Disamping itu kualitas pendidikan yang bagus bisa didapatkan dengan pembelajaran tersentral di asrama,” imbuhnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini