Kabarnusa.com – Lantaran sebagian besar wilayah Kabupaten Jembrana berbatasan langsung dengan pantai Kondisi ini membuat kabupaten berjuluk bumi mekepung itu berpotensi rawan bencana gempa bumi dan tsunami.
Disamping itu, Jembrana rawan bencana angin puting beliung, kekeringan dan tanah longsor. Hal itu diperkuat dengan bencana alam di Jembrana belakangan ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, IGN Semawa mengatakan, ancaman bencana bisa terjadi dimana saja.
Untuk itu, perlu ada institusi yang bertanggungjawab di dalam penanggulangan bencana.
Hal itu disampaikannya saat membuka Pembentukan Sekolah Aman Bencana di SMPN 6 Negara.
“Sebagai daerah yang rawan bencana, menurutnya Jembrana perlu memiliki institusi yang bertanggungjawab di dalam penanggulangan bencana,” katanya Kamis 14 Juli 2016.
Selama ini, persepsi di masyarakat, penanggulangan bencana hanya ketika terjadi bencana.
Padahal, penanggulangan bencana harus disiapkan jauh sebelumnya.
Semua jenis ancaman bencana harus masyarakat kenali dan disiapkan kesiapannya. Institusi itu yang nantinya akan membuat peta rawan bencana, rambu-rambu rawan bencana, membuat peringatan dini hingga edukasi masyarakat.
Semua itu menurutnya bertujuan memberikan perlindungan masyarakat.
Sekolah menjadi salah satu sasaran edukasi karena merupakan ruang publik yang jumlah orangnya sangat banyak.
Sehingga, perlu dibekali pengetahuan bencana dan cara mengantisipasi bencana melalui sekolah aman bencana.(dar)