Kagumi Pura Besakih, Delegasi GPDRR Minta Dijaga dan Lestarikan

Keberadaan Pura Besakih di Kabupaten Karangasem Bali menuai kekaguman Ratusan delegasi Global Platform For Desaster Risk Reduction (GPDRR) yang mengharapkan agar Pura Besakih tetap dijaga dan lesatarikan.

29 Mei 2022, 19:30 WIB

Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa menyampaikan, Karangasem memiliki Gunung Api yang masih aktif yaitu Gunung Api Agung yang berada pada wilayah Desa Besakih, Kecamatan Rendang tepat pada lokasi pelaksanaan Fieldtrip Programs bagi Delegasi GPDRR ini. 

Sesuai Peraturan Kepala BNPB Nomor 02 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana, Indonesia memiliki 13 Ancaman Bencana.

Sedangkan Kabupaten Karangasem memiliki 11 Ancaman Bencana yakni gempa bumi, letusan gunung api agung, banjir bandang, banjir, cuaca extrim, gelombang extrim dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor, tsunami dan epidemi dan wabah penyakit. 

Awali New Normal, Gubernur Bali Siapkan Upacara Ritual di Pura Besakih

“Keberadaan Gunung Api Agung ini selain memberikan dampak negatif, juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Karangasem. Gunung Api Agung saat meletus tahun 1963 menghasilkan jutaan meter kubik pasir yang sampai saat ini menjadi salah satu sumber PAD bagi Kabupaten Karangasem,” ujarnya. 

Pengalaman dari letusan di tahun 1963, pada tahun 2017, Gunung Api Agung kembali mengalami erupsi dimana pada saat itu tidak menimbulkan korban jiwa/kematian bagi warga. Hal ini disebabkan karena masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya erupsi Gunung Api Agung. 

Masyarakat melakukan mitigasi dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat baik oleh Desa Dinas maupun Desa Adat.

Panca Wali Krama Pura Besakih, Gubernur Koster: Demi Menjaga Kearifan Lokal

Keterlibatan Relawan Pasebaya Agung yang terbentuk setelah erupsi tahun 2017, sangat membantu meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan seluruh masyarakat.

Ditambah budaya lokal dalam melakukan pencegahan dan mitigasi bencana serta mempermudah melakukan evakuasi masyarakat, seiring informasi Instansi pemerintah, saling bahu membahu sehingga timbulah kesadaran untuk bersamasama saling bantu demi rasa kemanusiaan. 

“Terjadinya bencana memang kita tidak bisa prediksi, akan tetapi kita berusaha mengurangi, mencegah resikonya agar bisa meminimalisir dampak yang ditimbulkan,” tandas Artha Dipa.

Dewan Prihatin Wisatawan Leluasa Masuk Daerah Mandala Utama Pura Besakih

Dengan adanya kesiapsiagaan dari masyarakat yang saling bahu membahu antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Desa Adat, Relawan Pasebaya Agung, Dunia Usaha, Akademis (Pentahelik) dan seluruh komponen masyarakat, bisa mengurangi resiko bahaya dari bencana yang terjadi. 

Diharapkan, perhelatan konferensi GPDRR di Nusa Dua ini, memberikan dampak yang positif bagi seluruh komponen masyarakat khususnya masyarakat Karangasem sehingga resiko yang ditimbulkan oleh bencana dapat dikurangi. ***

Berita Lainnya

Terkini