Denpasar – PT Railink (KAI Bandara) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan transportasi kereta api bandara di Yogyakarta.
Sejak beroperasi pada tahun 2021 dengan 16 perjalanan, kini frekuensi perjalanan harian dari dan menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) telah mencapai 50 kali dalam sehari.
Direktur Utama KAI Bandara, Porwanto Handry Nugroho, menyatakan peningkatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Yogyakarta.
“Ini sebagai wujud cinta kami kepada Kota Yogyakarta dan pengabdian kami kepada pelanggan kami khususnya dan pelanggan Kota Yogyakarta pada umumnya,” ujar Porwanto belum lama ini.
Saat ini, KAI Bandara melayani rute dari Stasiun Yogyakarta (Tugu), Stasiun Wates, hingga Stasiun YIA menggunakan Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE). Penggunaan KRDE ini dikarenakan jalur menuju YIA belum memiliki infrastruktur listrik aliran atas (LAA) seperti halnya jalur Yogyakarta-Solo yang sudah dilengkapi Kereta Rel Listrik (KRL).
“Kami menggunakan kereta rel diesel elektrik karena memang belum adanya listrik aliran atas seperti halnya yang Jogja-Solo.
Mudah-mudahan nanti pemerintah segera membangun infrastruktur untuk listrik aliran atas ini. Sehingga operasi kami akan lebih efisien dan lebih ramah lingkungan lagi menuju Bandara menggunakan KRL,” harap Porwanto.
Sebagai informasi, sebelumnya KAI Bandara juga mengelola layanan KA Bandara Soekarno-Hatta, namun kini operasionalnya telah dialihkan kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mendukung integrasi moda transportasi di wilayah Jabodetabek.
Dengan terus meningkatnya jumlah penumpang dan frekuensi perjalanan, KAI Bandara berharap pemerintah dapat segera merealisasikan elektrifikasi jalur menuju YIA. Hal ini diharapkan dapat membuat perjalanan ke bandara tidak hanya cepat, tetapi juga lebih efisien dan ramah lingkungan.***