Kampanye Stop Cium Lem Aibon dan Kekerasan Seksual di Tanah Papua

11 Agustus 2017, 20:25 WIB
Kunjungan Senator Mervin dalam masa reses di sejumlah kabupaten di Papua Barat

DENPASAR – Kampanye stop cium lem Aibon dan stop kekerasan seksual terus dilakukan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mervin S Komber di Kota Sorong Kabupaten Sorong, Kaimana, Fakfak, Teluk Bintuni dan Raja Ampat Provinsi Papua Barat.

Dalam kunjungan Reses ke Kabupaten Raja Ampat Papua Barat, Senator Mervin menegaskan, kampanye itu harus terus dilakukan termasuk di kota dan kabupaten lainnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama Rumah Perwakilan Senator Cenderawasih yang didirikannya, sewaktu terpilih pada Oktober 2009 dan disupport Yayasan Kangguru.

“Kita berharap akan berlanjut di kabupaten lainnya di Papua Barat,” kata Mervin berkunjung ke kawasan wisata Pantai Waisai Raja Ampat, Jumat (11/8/2017)

Mahasiswa Teladan UNCEN 2003 ini menegaskan, fenomena stop cium lem aibon dan stop kekerasan seksual ini memang seperti gunung es yang misterius dan baru dirasakan ketika timbul akibatnya.

“Dapat dibayangkan apa jadinya generasi muda masa depan yang akan memimpin bangsa ini 25 tahun mendatang. Jika tidak kita sikapi sedari dini untuk menyadarkan mereka akibat dari cium lem aibon, miras, seks bebas, narkoba,” tukas Senator Cenderawasih.

Penyalahgunaan itu semua, akan berdampak serius bagi masa depan anak. Untuk itu, penggagas membangun Papua dengan adat ini meminta perhatian pemerintah dalam pembinaan generasi muda dengan mengoptimalkan kegiatan kegiatan ekstrakurikuler dan intrasekolah.

Mantan fungsionaris DPP KNPI ini berharap organisasi kesiswaan, kemahasiswaan dan kepemudaan harus dibantu dalam pembinaan generasi muda melalui kegiatan kegiatan berkelanjutan.

Ia meminta dukungan masyarakat atas kegiatan mengkampanyekan stop narkoba, miras, seks bebas dan stop cium lem aibon/fox, dengan mengoptimasi peran dan fungsinya sesuai kondisi kekinian setempat.

Senator yang menulis surat ke Presiden Jokowi untuk penggantian nama provinsi di Tanah Papua menjadi daerah otonomi khusus itu juga berharap langkahnya itu bisa berjalan optimal.

“Semoga Tuhan memberkati usaha kitorang untuk menjaga generasi muda dari ancaman ini,” tutup mantan Ketua OSIS SMP N 2 FAKFAK 1993-1994. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini