Ketua Umum Yayasan GOBOLABALI, I Gusti Putu Agung Nuaba |
Badung – Bali yang dikenal keindahan parwisata budaya kini predikat baru siap disandang dengan lahirnya kampung bola di Desa Kutuh dan Desa Pecatu di Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung.
Di kawasan yang berbatasan langsung laut selatan itu, selain keindahan Pantai Pandawa yang begitu dikenal sampai mancanegara, kini tengah dirancang untuk pengembangan wisata olagraga atau sport tourism.
Nantinya, kawasan perbukitan akan disulap menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang tangah berlibur ke Pulau Seribu Pura itu. Adalah Yayasan GOBOLABALI yang diketuai I Gusti Putu Agung Nuaba, yang memiliki gagasan besar dengan apa yang disebutnya sebagai Program Kampung Bola Internasional.
Program ini bertujuan untuk pembinaan dasar, Fundamental Sepakbola bertarap Internasional. Bahkan, nantinya akan dibangun ikon sebuah bola raksasa (berukuran besar) dengan diameter 5m dan dikelilingi oleh 8 bola berukuran sedang dengan diameter (1,2m).
Lokasinya berada di Taman Bali di Kawasan Objek Wisata (Culture Park) Gunung Payung, Desa Kutuh.
Dibangunnya ikon ini diharapkan menjadi Destinasi Wisata baru di wilayah Desa Kutuh sehingga Ikon ini bisa menunjang identitas annual event kami bertajuk “BADUNG-IFC (Badung International Football Championship).
Program ini sejatinya sudah dilaunching 23 Januari 2019 bersama-sama Bupati Badung Nyoman Giri Prasta di Kantor Bupati Badung
Ikon ini, juga akan dipasang count down (hitungan mundur) untuk pelaksanaan kick of pertama event Badung-IFC yaitu Kategori U13 tanggal 6-13 Juli 2019 yang akan digelar di Stadion Beji Mandala Desa Pecatu dan Lapangan I Ketut Lotri Desa Kutuh.
Para peserta ditargetkan ada 12 tim 6 sampai 8 tim dari luar negeri dan sisanya dari Indonesia. Melalui kerja sama ini, diharapkan menjadi langkah awal yang baik untuk mewujudkan cita-cita melahirkan pemain bintang dunia yang didapat dari gelaran annual event Badung-IFC tersebut.
Bahkan training center bertarap internasional, akan menggandeng salah satu Klub Sepakbola Eropa yaitu Levante – Spanyol yang rencananya pada saat peresmian pejabatnya akan turut hadir sekaligus melakukan survey kemungkinan bentuk kerjasama program kami.
Dalam program akan dibangun ikon yaitu sebuah bola raksasa berukuran besar dengan diameter lima meter.
“Bola raksasa itu, dikelilingi delapan bola berukuran sedang dengan diameter 1,2 meter yang terletak di Taman Bali di kawasan objek wisata Culture Park Gunung Payung di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Anggarannya Rp1 miliar lebih,” jelas Agung dalam keterangan resminya, Kamis 4 April 2019.
Dengan dibangunnya ikon ini, Agung berharap akan menjadi destinasi wisata baru selain Pantai Pandawa di wilayah Desa Kutuh.
“Sehingga ikon ini bisa menunjang identitas annual event kami yang bertajuk ‘Badung International Football Championship’ yang sudah di-launching tanggal 23 Januari 2019 bersama Bupati Badung,” harapnya.
Kerja sama antara GOBOLABALI dengan Desa Kutuh diharapkan menjadi langkah awal yang baik untuk mewujudkan cita-cita melahirkan pemain bintang dunia yang didapat dari gelaran annual event Badung International Football Championship tersebut.
Hal itu, guna menjawab harapan Presiden RI melalui INPRES Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbola Nasional, yang beberapa point penting dalam Inpres tersebut adalah membuat kompetisi amatir bertarap lokal, nasional dan internasional dan membuat training center pembinaan sepakbola.
Bendesa Adat Kutuh Made Wena mendukung sepenuhnya gagasan dibangunnya Kampung Bola karena akan bisa mengangkat potensi wilayahnya lebih menjadi dikenal. “Tidak hanya Pantai Pandawa, kini Desa Kutuh, siap untuk menjadikan sport tourism sebagai salah satu destinasi untuk menarik wisatawan,” katanya.
Dengan pengembangan kawasan. Gunung Payung ini menjadi ikon kampung bola, akan bisa menjadi kawasan budaya dan olahraga sehingga daerah ini, bisa berkembang lagi ke depan. Pihaknya sudah menyiapkan aset desa adat setempat, yang sejarahnya berkar perjuangan tokoh masyarakat setempat I Ketut Lodri Jro Mangku Lingsir,
“Kami harapkan, kawasan ini bisa berkembang sebagai pariwisata internasional, tidak hanya dari sisi bolanya namun juga Gunung Padang Cultural Park, semoga aura sepak bola bisa masuk ke Bali, Taksu Bali semakin kelihatan dari sisi bola,” imbuh Wena. (rhm)