Kabarnusa.com –
Pasien di RSU Jembrana sejak sepekan belakangan ini membludak. Bahkan
pasien terpaksa dirawat di luar ruangan berskat di sal Flamboyan.
Demikian juga pasien yang ingin dirawat di Sal VIP/Puri Rahayu juga
harus antre.
Tak ayal, suasana di RSU Negara benar-benar
krodit.Kondisi ini, sempat membuat sejumlah pasien mengeluh khususnya di
sal Flamboyan yang memanfaatkan program JKBM dan BPJS.
Pasalnya, suasana yang ramai dan gaduh membuat pasien tidak bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman.
Tak hanya itu, tempat sampah di depan sal Flamboyan juga menumpuk sehingga menganggu pemandangan dan menebar bau tak sedap.
Kayan Sumer warga Banjar Ngoneng Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo yang menderita sesak nafas tampak gelisah.
Dia terpaksa dirawat di luar ruangan, yang hanya dibatasi korden atau persis di depan kamar mandi di sal Flamboyan.
“Katanya
penuh jadi saya ditaruh dan dirawat di sini dulu. Mudah-mudahan bisa
segera dapat ruangan,” harap Kayan Sumer, pasien sesak nafas asal Banjar
Ngoneng, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo Selasa (23/2/2016).
Dia mengaku, dengan kondisi seperti itu merasakan ketidaknyamanan. Dia bahkan tidak mau berlama-lama ingin cepat-cepat pulang.
Secara
terpisah, Direktur RSU Negara dr Made Dwipayana kepada wartawan,
membenarkan pasien di RSU Negara membludak dan over kapasitas.
Kata dia, ruangan di Sal Flamboyan 32, namun pasiennya mencapai 40. Jadi kami harus atur sehingga pasien bisa tetap dirawat.
“Kami
titip di masing-masing sal. Bahkan pasien VIP juga lebih dan antre lagi
18. Kebanyakan keluhannya penyakit dalam,” jelasnya. (dar)