Kapuslatluh KP Lily Aprilya Pregiwati (tengah) saat melakukan peninjauan produk olahan Poklahsar Karya Lestari di Tabanan, Bali. |
Tabanan – Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluh Perikanan Kelautan dan
Perikanan (Kapuslatluh KP) Dr.Lily Aprilya Pregiwati, S.Pi, M.Si melakukan
kunjungan kerja ke Bali meninjau Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan
Perikanan (P2MKP) Karya Lestari di Tabanan, Sabtu (12/12/2020).
Kapuslatuh KP Lily Aprilya Pregiwati menuturkan kunjungannya ke P2MKP Karya
Lestari ini untuk memastikan apakah P2MKP sebagai bagian dari Pusltaluh KP
masih eksis dan survive di masa pandemi Covid-19 ini.
“Yang saya datangi bukan saja P2MKP karya Lestari tapi juga P2MKP yang lain di
beberapa titik. Saya berharap dapat mempertahankan eksistensi P2MKP dan ke
depannya lebih maju. Selain itu juga untuk mengetahui berbagai hambatan yang
dihadapi P2MKP agar bisa kami bantu ke depannya,” katanya.
Disebutkan, ada 300 P2MKP yang tersebar di Indonesia yang akan dilakukan
evaluasi mana saja yang masih eksis untuk dikukuhkan kembali. Hal ini
ditegaskan Kapuslatluh KP karena di Indonesia hanya ada lima Balai Pelatihan
Kelautan dan Perikanan.
Di sisi lain, ada sekitar enam juta orang dari Kelautan dan Perikanan yang
perlu dilatih dan ditingkatkan SDM-nya.
“Kami ingin Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan yang ada di Indonesia
bisa aktif bersinergi dan bergandengan tangan dengan P2MKP untuk melatih dan
meningkatkan SDM Kelautan dan Perikanan,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut Kapuslatluh juga memberikan apresiasinya kepada
Penyuluh Perikanan yang diusebutnya sebagai manusia yang luar biasa dan
penting karena membantu kegiatan pendampingan di lapangan.
“Hampir seluruh kegiatan dan program Kementerian Kelautan dan Perikanan di
lapangan memerlukan bantuan dan pendampingan Penyuluh Perikanan,” katanya
berterus-terang.
Kapuslatluh Lilly juga berpesan agar Produk Poklahsar sebagai produk UMKM
Perikanan memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan bisa dipasarkan secara
online.
Sebelumnya, Ketua P2MKP Karya Lestari Ni Made Putriniungsih Wirna dalam
laporannya mengemukakan, P2MKP Karya Lestari berdiri pada tahun 2012 yang
sebelumnya diawali dengan adanya Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar)
Karya Lestari yang berdiri tahun 2010.
“P2MKP berdiri tahun 2012 yang sebelumnya diawali dengan terbentuknya
Poklahsar Karya Lesatri yang anggotanya terdiri dari ibu-ibu Dharma Wanita
Dinas Perikanan Tabanan,” katanya.
Poklahsar Karya Lestari saat ini memiliki 12 Jenis Produk yang dihasilkan di
antaranya adalah : Nuget, Bakso, Siomay, Keong Mas, Krupuk Kulit Ikan, Stik,
Abon, Teri Wijen, Kripik Gurih, Kaki Naga, Coktail dan Jus Rumput Laut.
Sementara untuk P2MKP Karya Lestari sampai saat ini sudah melatih ribuan orang
dalam pengolahan hasil perikanan. Peserta pelatihan tidak hanya dari Tabanan,
namun juga berasal daerah lainnya di Bali.
“Ibu-ibu yang sudah pernah kami latih, banyak yang sudah membentuk Poklahsar.
Hari ini tiga orang ketua Poklahsar yang pernah kami latih juga ikut hadir di
sini,” katanya sambil menambahkan produk olahan Poklahsar Karya Lestari di
masa pandemi saat ini juga sudah dipasarkan secara online di bukalapak.com dan
tokopedia.com. (gus)